
Pantau - Pemerintah Kota Tangerang memastikan bahwa 12 anak yang terlibat dalam kasus dugaan pelecehan seksual di sebuah panti asuhan berada dalam kondisi sehat dan mendapatkan perhatian penuh. Anak-anak tersebut kini berada di Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Dinas Sosial Kota Tangerang, dengan pemantauan ketat dari petugas selama 24 jam.
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang, Tihar Sopian, mengungkapkan bahwa anak-anak tersebut telah menjalani berbagai aktivitas harian, termasuk trauma healing melalui metode bercerita dengan bantuan psikolog serta kegiatan rekreatif seperti menonton film bersama.
“Mereka sehat dan ceria. Aktivitas sehari-hari mereka dipantau dengan baik, mulai dari asupan makanan, kebersihan, hingga kebutuhan bermain. Semua terjamin,” kata Tihar, Minggu (6/10/2024).
Meski saat ini mereka belum dinyatakan sebagai korban, Pemkot Tangerang tetap menjalankan berbagai langkah preventif. Anak-anak tersebut telah menjalani tes kesehatan dan konseling psikis pada Jumat (4/10) lalu, dan hasilnya masih dalam proses analisis.
Baca Juga:
MUI Sampaikan Keprihatinan atas Maraknya Kasus Pelecehan Seksual di Kalangan Remaja
"Kami masih menunggu hasil lebih lanjut dari tes kesehatan dan konseling psikis, serta asesmen dari kepolisian. Mereka belum dapat dikategorikan sebagai korban hingga hasil investigasi lebih lengkap tersedia," jelas Tihar.
Pemkot juga telah melakukan pendataan administrasi kependudukan terhadap anak-anak tersebut, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Seluruh informasi ini juga telah disampaikan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Tangerang.
“Setelah proses pendalaman selesai dan dinyatakan aman, mereka akan dipulangkan ke keluarga masing-masing,” tambahnya.
Pemerintah Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kasus ini dengan fokus pada perlindungan anak, mulai dari proses asesmen, pemeriksaan kesehatan, hingga memberikan trauma healing yang diperlukan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah