billboard mobile
HOME  ⁄  News

Perkara Banyak Kutu, Guru Gundulkan Kepala Siswi SD di Cianjur

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Perkara Banyak Kutu, Guru Gundulkan Kepala Siswi SD di Cianjur
Foto: Ilustrasi Kutu (Pixabay)

Pantau - Ramai di media sosial seorang siswi SD di Cianjur menangis hingga trauma lantaran digunduli gurunya. Aksi guru tersebut menggunduli siswinya karena rambut siswi tersebut tidak terawat dan berkutu.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Aripin membenarkan terkait video viral tersebut.

"Sekali lagi tujuannya sangat baik, karena isunya anak itu rambutnya kurang terurus dan ada kutunya. Tapi itu kan isu. Seharusnya berkoordinasi dengan orangtua murid. Itu namanya anak diperintahkan nurut, tapi orangtuanya belum tentu menerima," kata Aripin, Jumat (8/11/2024).

"Kami menyayangkan itu ada pendampingan orang tua. Kalau anak laki-laki ada dalam kewajaran, tapi itu perempuan. Beda psikologinya," tambahnya.

Baca: Tak Terima Anaknya Viral usai di Video Guru Sorong, Orang Tua Minta Denda Rp100 Juta

Sementara itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Ruhli menegaskan pihaknya akan memberikan bimbingan pada guru dan sekolah agar tidak terulang kembali kejadian tersebut.

"Sekali lagi saya tegaskan jika tindakan yang dilakukan guru tersebut tidak dibenarkan, tetapi di balik itu mereka niatnya baik. Karena siswi itu diketahui rambutnya kurang terurus dan dipenuhi kutu," tegas Ruhli.

"Saya harap ini jadi pelajaran bagi semua guru agar berkomunikasi dulu dengan orangtua siswa jika mengambil tindakan. Tetapi saya juga minta agar perhatian dan kasih sayang pada siswa tidak luntur," sambungnya.

Dalam video viral tersebut tampak seorang siswi tengah dicukur gurunya, saat dicukur terlihat banyak kutu yang bermunculan saat guru tersebut menyisir kepala siswi tersebut dengan alat cukur.

 Baca juga: Pukul Siswa hingga Memar, Guru SMP di Bogor Dinonaktifkan

Kemudian, pada video lain terlihat siswi tersebut menangis dan terduduk dengan kepala yang sudah botak di rumah. Perekam tersebut pun  menyayangkan aksi guru tersebut yang diketahui masih bagian keluarga.

"Saurna uih sakola, murangkalih nangis digundulan ku guruna (katanya pulang sekolah, anak nangis digunduli oleh gurunya)," ujar seseorang yang memvideokan kondisi siswa.

"Na teu aya cara nu sanes dugika digundulan (memang tidak ada cari lain sampai digunduli)," lanjutnya.

Selain itu, ia meminta pertanggungjawaban pihak sekolah karena aksi guru tersebut sang anak menjadi tidak mau bersekolah meskipun pindah sekolah.

"Murangkalih teh janten isin sakola, alim sakola. Pindah sakola ge alim. (Anaknya jadi malu sekolah, tidak mau sekolah. Pindah sekolah pun tidak mau)," ujarnya.

Penulis :
Fithrotul Uyun