Pantau Flash
HOME  ⁄  News

11 Provinsi Sumbang Kasus HIV Terbanyak di Indonesia, Ada Jakarta hingga Jabar

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

11 Provinsi Sumbang Kasus HIV Terbanyak di Indonesia, Ada  Jakarta hingga Jabar
Foto: Ilustrasi HIV. (Sumber: Direktoral Jenderal Pelayanan Kesehatan)

Pantau - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap estimasi kasus Orang Dengan HIV (ODHIV) di Indonesia mencapai 515 ribu kasus pada tahun 2023. Berdasarkan data, ada 11 provinsi dengan estimasi ODHIV terbanyak yang berarti menyumbang 76 persen kasus dengan total lebih dari 10 ribu.

Berikut 11 Provinsi dengan ODHIV terbanyak

  1. DKI Jakarta
  2. Jawa Timur
  3. Jawa Barat
  4. Jawa Tengah
  5. Sumatera Utara
  6. Bali
  7. Papua
  8. Papua Tengah
  9. Sulawesi Selatan
  10. Banten
  11. Kepulauan Riau

Baca juga: Duh! Ada Kasus Gonore-Sifilis di Indonesia pada Remaja Bawah 15 Tahun

Adapun, ksus ODHIV di tahun 2023 ini tidak lebih banyak pada 2022 yang tercatat estimasi ada 540 ribu. Indonesia berada di urutan ke-9 estimasi kasus infeksi baru HIV yang mencapai 28 ribu kasus pada 2023.

Sebagai informasi, pada Januari hingga September 2024 juga tercatat kasus HIV sebanyak 35.415 dan kasus AIDS 12.481, data ini nyaris melampaui laporan kasus HIV-AIDS tahun lalu di angka lebih dari 50 ribu kasus.  

Untuk HIV ini pun 6 persennya dialami remaja di bawah 20 tahun. Nyari 90 persen kasus HIV terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda atau usia produktif. Catatan terbanyak kasus HIV-AIDS masih dengan kelompok Lelaki seks Lelaki (LSL).

"19 persen terjadi pada rentang usia 20-24 tahun, yang mana ini adalah dewasa muda, dan 60 persennya usia dewasa 25 hingga 49 tahun. Kalau digabung, hampir sebagian besar 90 persen kurang lebih pada usia-usia remaja dan dewasa muda dan usia produktif," kata Tim Kerja HIV PIMS Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Endang Lukitosari, saat webinar online, Minggu (1/12/2024).

"Kelompok populasi kunci, kita melihat paling besar memang pada kelompok LSL, 31 persen, dilanjutkan dengan pasangan ODHIV dan pelanggan Pekerja Seks (PS)," tambah Endang.

Baca juga: Kemenkes Sebut Skrining gratis di 2025 tetap paralel dengan skrining BPJS

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Firdha Riris