
Pantau - Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi total tiga orang penambang emas tradisional di Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) yang terjebak dalam lubang di bawah tanah saat kondisi hujan deras.
“Semua korban sudah berhasil dievakuasi (tiga korban),” kata Kepala Kantor SAR Manado, George M Randang, dilansir Antara, Selasa (10/12/2024).
Adapun saat dilakukan asesmen, korban yang terjebak berada di lubang berkedalaman sekitar 40 meter. Setelah lubang yang berisi air selesai dikuras, tubuh korban tertutup material sehingga proses evakuasi berjalan lebih lama.
Setelah melalui proses yang memakan waktu cukup lama, akhirnya pada Senin (9/12) dini hari pukul 00:55 WITA korban kedua berhasil dievakuasi, dan korban ketiga dievakuasi pada pukul 02:22 WITA. Keduanya dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.
Dalam proses evakuasi ini melibatkan kantor SAR Manado, Polsek Dimembe, Koramil Dimembe, pemerintah desa, serta masyarakat penambang. "Kami memberikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut serta dalam proses evakuasi. Kami juga mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban," katanya.
Sebelumnya, SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi satu penambang, Ofke Watulingas, yang terjebak dalam lubang di areal penambangan emas Desa Tetelu, pada Minggu (8/12) dini hari sekitar pukul 01:20 WITA. Saat dievakuasi, Ofke sudah tidak bernyawa.
Baca juga: Penambang Emas di Aceh Tewas Tertimbun Tanah Longsor
Diketahui, ketiga penambang dilaporkan terjebak dalam lubang tambang di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, pada Jumat (6/12) sekitar pukul 16:00 WITA.
Ketiga korban yang ditemukan tewas tersebut adalah Taufiq Popalo (26), Edwin Kawengian (38), dan Ofke Watulingas (44). Kronologinya, pada pukul 10:00 WITA, ketiga penambang memasuki lubang tambang untuk memulai aktivitas penambangan.
Sekitar pukul 16:00 WITA, hujan deras menyebabkan air meluap dan membanjiri lubang tambang tempat para penambang tersebut bekerja. Ketiganya terjebak di dalam lubang yang diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 40 meter.
Rekan-rekan korban yang berada di lokasi segera melakukan upaya untuk menguras air menggunakan pompa air, namun usaha tersebut belum membuahkan hasil. Melihat situasi yang semakin genting, para penambang melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dimembe pada pukul 16:30 WITA.
Pada hari Sabtu (7/12) pukul 06:55 WITA, Kapolsek Dimembe meminta bantuan tim pencarian dan penyelamatan untuk segera menyelamatkan ketiga korban. Tim Rescue Kantor SAR Manado langsung bergerak menuju lokasi kejadian pada pukul 07:20 WITA.
Upaya penyelamatan dengan mengarahkan satu tim. Fokus utama tim saat ini adalah mengeluarkan air yang menggenangi lubang tambang tersebut agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan aman.
Baca juga: Penambang Timah Tenggelam di Perairan Batu Ampar Bangka Ditemukan Tewas
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris