
Pantau - Polisi mengungkap alsan anak bos toko roti yakni George Sugama Halim (GSH) kabur ke Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), usai melakukan penganiayaan terhadap pegawainya di Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Katanya, karena video aksinya viral dan untuk menenangkan diri.
"Mereka merasa terancam kalau masih berada di rumahnya (toko roti) karena video penganiayaan yang sudah viral. Keterangan dari orang tua, mereka ke Sukabumi untuk menenangkan diri dengan terlapor," kata Kapolresta Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, saat konferensi pers, Senin (16/12/2024).
Adapaun GSH ditangkap pada Senin dini hari di Hotel kasawan Sukabumi. Penangkapan ini bermula dari laporan ibu pelaku yang merupakan bos toko roti tersebut.
"Ibunya pelaku yang memberitahu kepada penyidik tentang keberadaan mereka di hotel Sukabumi," katanya.
Baca juga: 8 Orang jadi Tersangka Penganiayaan hingga Cabut Kuku Bocah di Boyolali
Lebih lanjut, saat ini kepolisian masih dalam proses penyidikan. Polisi akan segera melakukan gelar perkara kasus penganiayaan tersebut guna menetapkan GSH sebagai tersangka. Kini GSH masih berstatus saksi.
"Setelah saksi, akan gelar perkara untuk meningkatkan status daripada menjadi tersangka. Setelah itu dari tersangka kita akan menetapkan apakah kita akan melakukan penahanan atau tidak," jelasnya.
Sebagai informasi, Peristiwa penganiayaan tersebut berawal pada Kamis (17/10) saat terduga pelaku meminta tolong kepada korban untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadinya, namun korban menolaknya karena bukan pekerjaannya.
"Awalnya terlapor (terduga pelaku) minta tolong kepada korban untuk mengantar makanan ke kamar pribadi terlapor, kemudian korban tidak mau yang dikarenakan bukan pekerjaannya," kata Kasi Humas Polres Metro Jaktim, AKP Lina Yuliana, Sabtu (14/12).
Selanjutnya, terlapor marah dan mengambil satu buah kursi yang dilemparkan ke arah korban dan mengenai kepala bagian sebelah kiri yang mengakibatkan luka sobek pada bahu korban. Dengan kejadian yang dialaminya, korban pun melaporkannya pada 18 Oktober 2024 terkait penganiayaan berat.
Baca juga: Pemukul Dokter Koas di Palembang Emosi gegara Korban Tak Sopan pada Majikannya
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris