
Pantau - Pihak kepolisian masih belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Belum dilakukannya olah TKP lantaran saat ini kondisi lokasi masih belum stabil dan dipenuhi reruntuhan.
"Tadi sudah kami sebutkan dari Labfor yang akan menentukan kapan olah TKP. Sampai saat ini pun belum dilakukan olah TKP mengingat kondisi situasi dan kondisi lokasi kejadian," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, Jumat (24/1/2025).
Twedi menuturkan pihaknya memerlukan sejumlah barang bukti untuk menentukan penyebab kebakaran sehingga olah TKP akan dilakukan oleh ahlinya.
"Setiap kejadian, dari pihak kepolisian tidak bisa berandai andai untuk menentukan atau menyebutkan penyebab suatu kejadian. Nanti ada ahlinya untuk melakukan olah TKP terkait kejadian kebakaran ini," tutur Twedi.
Baca: 3 Korban Tewas Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi, Ini Identitasnya
Sebelumnya diketahui, polisi telah mengidentifikasi korban yakni Zukhi F Rajda (42) yang merupakan pegawai BUMN. Korban akan diserahkan kepada pihak keluarga kemudian akan dibawa ke Pekanbaru.
"Korban merupakan pegawai BUMN," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi..
Kemudian, jasad kedua yang berhasil diidentifikasi yaitu Aulia Belinda (28) merupakan mantan Pramugari. Korban rencananya akan dibawa pihak keluarga ke Makassar.
"Korban merupakan mantan pramugari Lion Air. Rencananya, korban akan diterbangkan ke Makassar (Sulawesi Selatan)," ujar Ade Ary.
Selanjutnya, korban ketiga Osima Yukari (29) diketahui seorang pramugari salah satu maskapai. Korban rencananya akan dibawa ke Kendal.
"Korban merupakan pramugari BBN Airlines. Rencananya korban akan dibawa ke Kendal, tapi untuk sementara dititipkan di RS Polri karena keluarganya masih berada di Hong Kong," tutur Ade Ary.
Selain itu, saat ini masih tersisa sembilan kantong body part yang belum teridentifikasi dan masih didalami.
"Untuk sementara, ada 9 body part yang masih membutuhkan pendalaman. Kami mohon dukungan doa semua masyarakat agar kami juga memohon kepada korban yang merasa kehilangan bersabar karena kami akan melaksanakan kembali pendalaman. Maaf, tadi 9 kantong (body part)," kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen A Nyoman Edi.
Baca juga: Korban Kebakaran Glodok Plaza Bertambah, 12 Jenazah Telah Dievakuasi
Baca juga: 2 Kantong Jenazah Kembali Dibawa ke RS Polri dari Lokasi Kebakaran Glodok Plaza
Diketahui, pihak RS Polri melakukan identifikasi jenazah melalui pemeriksaan jaringan otot hingga rambut lantaran kondisi korban yang sulit dikenali.
"Tapi yang postmortem lebih sulit karena hampir semua bagian tulang terdegradasi sehingga kita harus mencari lebih dalam lagi melalui jaringan yang ada pada tubuh. Contohnya jaringan yang ada pada otot, kulit, atau rambut," kata Kepala Biro (Karo) Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) RS Polri Brigjen Pol Sumy Hastry Purwanti.
Adapun RS Polri sudah mengambil 32 sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari sebelas kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1). Sedangkan satu kantong jenazah yang baru datang Kamis (23/1) masih proses pemeriksaan dan pengambilan sampel.
"Ada sekitar 32 postmortem yang diterima oleh pihaknya guna mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza. Pihaknya akan mencocokkan 32 data postmortem dengan antemortem yang dikirim ke RS Polri Kramat Jati," ujar Sumy.
Sebagai informasi, kebakaran hebat terjadi di Glodok Plaza, Jalan Pinangsia Raya, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) malam pukul 21.30 WIB, yang diketahui oleh saksi AG (24) dan S (56) bahwa mulanya mencium bau asap lalu melihat titik api muncul dari lantai 9.
"Keterangan saksi, mencium bau asap dar lantai 9 di belakang videotron, di dalam ruangan bekas diskotek," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, melalui keterangannya, Kamis (16/1).
Mengetahui itu, kedua saksi pun mencoba memadamkan api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), namun api semakin membesar, hingga akhirnya mereka memutuskan mencari jalan keluar. Kebakaran baru padam pada Jumat (17/1).
- Penulis :
- Fithrotul Uyun