
Pantau - Dua kantong jenazah yang tak dikenali identitasnya kembali ditemukan di lantai delapan gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu sore.
Potongan jenazah pertama ditemukan di lorong lantai delapan bagian kiri, sementara potongan jenazah kedua ditemukan di bagian bawah potongan jenazah yang ditemukan pada Selasa (21/1), yang berada di lorong lantai delapan.
"Hari ini ditemukan satu kantong jenazah dan tadi ditemukan sisa dari jenazah yang kemarin. Di bawahnya itu, kantong jenazah kemarin masih ada (potongan jenazah)," kata Kapolsek Metro Tamansari AKBP Riyanto, Rabu (22/1/2025).
Hingga kini ada 11 kantong jenazah yang sudah ditemukan dan dievakuasi ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Jadi, total ada 11 kantong jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati," ujar Riyanto.
Riyanto menuturkan pihaknya akan terus melakukan evakuasi terhadap korban kebakaran meskipun telah melewati masa tanggap darurat.
"Kalau standar operasional (tanggap darurat) tujuh hari, cuma kita kan ada beban moral. Jadi, semua ruangan belum kita masuki atau belum kita buka semua," tutur Riyanto.
Baca: Damkar Ungkap Gedung Glodok Plaza Tak Penuhi Syarat Kebakaran Sejak 2023
Selain itu, Riyanto menyebutkan pihak pengelola gedun akan menambah jumlah tenaga ahli pemotong logam untuk membersihkan reruntuhan di lantai delapan akibat kebakaran.
"Jadi, mereka (pengelola gedung Glodok Plaza) akan menambah tenaga ahli. Tadi sudah ada untuk tenaga ahlinya sembilan orang, ditambah lagi karyawan tadi ada 30 orang. Tenaga ahlinya ditambahkan bisa 15 orang," ujar Riyanto.
Hal itu perlu dilakukan lantaran area lantai delapan yang bisa diakses untuk pencarian jenazah para korban baru mencapai 50 persen. Selain untuk mengoptimalkan proses pencarian jenazah, penambahan jumlah tenaga ahli pemotong logam juga menyusul masih banyaknya atap-atap logam atau 'spandek' yang menutupi area pencarian.
"Lantai sembilan (yang runtuh ke lantai delapan) itu di bawahnya kita enggak tahu ada jenazah, apa enggak. Itu kan berat, jadi kita memerlukan alat (bantuan tenaga ahli pemotong logam)," jelas Riyanto.
Area lantai delapan yang belum dibersihkan secara total juga menyebabkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri menunda untuk melakukan olah TKP.
"Kalau misalnya besok atap atau 'spandek' itu sudah bisa dibuka, mungkin bisa di Jumat bisa juga nanti (Tim Puslabfor melakukan olah TKP). Makanya lihat besok," ucap Riyanto.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan pihaknya akan menyiagakan tim untuk mengantisipasi adanya percikan api yang ditimbulkan akibat pemotongan logam lantai delapan.
"Pemotongan (logam) dengan las itu berisiko untuk percikan untuk kembali kebakaran. Kita ada satu tim yang khusus untuk menjaga agar ketika kebakaran terjadi, bisa langsung kita padamkan," kata Syarifudin.
Baca juga: 1 Jenazah Tak Dikenali Korban Kebakaran Glodok Plaza Kembali Ditemukan
Baca juga: Buku Tamu Lantai 8 Glodok Plaza Ditemukan Hangus Terbakar
Adapun pemotongan logam itu dilakukan lantaran banyaknya reruntuhan kebakaran di lantai delapan seperti atap atau "spandek" yang menyulitkan proses pencarian jenazah.
"Untuk keseluruhan memang di lantai delapan (fokus pencarian jenazah), karena memang lantai sembilan itu sudah roboh. Ada memang yang agak sulit karena memang puing-puingnya masih bertumpuk di situ," tutur Syarif.
Sebelumnya, kebakaran melanda Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran tersebut awalnya diketahui oleh saksi AG (24) dan S (56) bahwa mulanya mencium bau asap lalu melihat titik api muncul dari lantai 9.
"Keterangan saksi, mencium bau asap dar lantai 9 di belakang videotron, di dalam ruangan bekas diskotek," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, melalui keterangannya, Kamis (16/1)
Mengetahui itu, kedua saksi pun mencoba memadamkan api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), namun api semakin membesar, hingga akhirnya mereka memutuskan mencari jalan keluar.
Hingga kini, proses identifikasi jenazah-jenazah tersebut pun masih berlangsung. Diketahui, sebanyak 14 orang telah dilaporkan hilang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).
- Penulis :
- Fithrotul Uyun