
Pantau - Tim SAR gabungan berhasil menemukan seorang pria bernama Auria da Costa Montero (60) yang pada Minggu (26/1) lalu terseret banjir bandang akibat curah hujan yang tinggi di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Nahas korban ditemukan dalam keadaan tewas.
“Korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia, setelah dilakukan pencarian sejak hari Minggu,” kata Kapolsek Tasifeto Timur, Ipda Yusran, dilansir Antara, Rabu (29/1/2025).
Adapun korban yang merupakan warga Dusun Halimea, Eda Fatubaa, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, ini ditemukan pada Selasa (28/1) pagi pukul 09.30 WITA oleh warga setempat bernama Siprinaus Lau. Jasad korban ditemukan di dalam sungai kecil dengan posisi tertelungkup di atas tumpukan kayu dan sekujur tubuhnya berlumuran lumpur.
Setelah di masukkan ke dalam kantong mayat, pihaknya bersama Basarnas Atambua dan anggota Babinsa Koramil Wedomu, langsung membawa jasad korban menuju rumah duka.
“Usai mendapat informasi dari warga, kami bersama tim gabungan langsung berangkat menuju lokasi penemuan. Setelah dilakukan pengecekan ternyata betul merupakan korban yang hanyut terbawa banjir yang sudah dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
Baca juga: Waspada Banjir! Hari Imlek, Jakarta Diprediksi bakal Hujan Lagi
"Korban kita temukan dalam posisi tertelungkup di atas tumpukan kayu dan sekujur tubuhnya berlumuran lumpur. Setelah kita keluarkan dari sungai, jasad korban kita masukan dalam kantong mayat dan kemudian mengevakuasi jasad korban ke rumah duka" tambahnya.
Lebih lanjut, keluarga dari korban Auria Da Costa Montero menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah. Lalu dengan ditemukannya jasad korban maka secara otomatis proses pencarian dihentikan.
"Setelah tiba di rumah duka, kita sampaikan belasungkawa dan serahkan jasad mendiang ke keluarga. Atas peristiwa ini, Keluarga korban menerima dan menolak dilakukan otopsi terhadap jasad korban dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi dan surat pernyataan menerima kematian korban sebagai musibah," jelas Yusran.
Yusran pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak baik dari Basarnas, Brimob, Babinsa dan masyarakat yang selama 3 hari terakhir, kami tidak kenal lelah bersama-sama melakukan pencarian.
Diketahui, korban dilaporkan hilang setelah terseret arus banjir pada Minggu (26/1) sekitar pukul 13.30 WITA. Kejadian bermula ketika dua saksi mata, Desembriana (10) dan Kelvin (12) yang sedang menuju sawah, melihat korban hanyut di sungai kecil yang sedang meluap akibat banjir.
"Menurut keterangan dari kedua saksi, saat itu keduanya hendak ke sawah menyusul orang tua mereka. Pada saat di TKP tepatnya di sungai (kali kecil), kedua saksi tidak berani menyeberang karena arusnya besar dan keduanya duduk di tepi sungai" kata Yusran.
Baca juga: BPBD DKI Rilis Sejumlah Titik Banjir di Jakarta Pagi Ini
"Tidak lama kemudian kedua saksi melihat korban di sungai sudah hanyut terbawa banjir dengan memeluk sebuah kayu. Melihat kejadian tersebut, kedua saksi kembali melaporkan kejadian tersebut ke keluarga korban dan anggota kita bhabinkamtibmas desa Fatubaa" katanya lagi.
Usai menerima laporan, tersebut langsung bergerak melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang sungai yang menjadi lokasi hilangnya korban karena terseret banjir bandang.
"Pencarian kita lakukan dari siang hingga malam hari, namun hanya ditemukan sebuah pakaian yang diduga milik korban. Karena sudah larut malam dan situasi tidak memungkinkan, pencarian dihentikan sementara dan kita rencanakan dilanjutkan senin pagi," katanya.
Keesokan harinya, Senin (27/1), aparat gabungan dari Polsek Tastim, Brimob, Basarnas dan Samapta Polres Belu, melakukan pencarian korban dengan berjalan kaki menyisir bantaran sungai dan bendung Haektrit dengan menggunakan perahu karet.
Akibat cuaca buruk, Pencarian korban yang dilakukan dari pagi hingga sore hari terpaksa dihentikan dan keesokan harinya Selasa (28/1), korban akhirnya ditemukan di sungai yang cukup jauh dari lokasi awal kejadian dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Pesan Terakhir Wanita Sebelum Ditemukan Tewas di Kebun Teh Cianjur
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris