
Pantau - Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko, menyoroti buruknya tata ruang dan sistem drainase di Kota Bekasi, yang dinilai memperparah dampak banjir akibat hujan deras pada awal Maret ini.
Menurutnya, dua faktor tersebut harus menjadi prioritas perbaikan untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa mendatang.
“Kedepan, ini yang harus diperbaiki untuk meminimalkan dampak banjir,” ujar Sudjatmiko, Rabu (5/3/2025).
Sudjatmiko juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menyelesaikan proyek sodetan Kali Bekasi.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi dan Kementerian PUPR terkait percepatan penyelesaian proyek tersebut.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Pastikan Logistik Dapur Umum Cukup untuk Korban Banjir
“Saya sudah sampaikan dalam rapat bersama Kementerian PUPR bahwa sodetan Kali Bekasi harus segera dituntaskan, terutama tahap 1 hingga 7, untuk mengurangi risiko banjir besar yang terjadi setiap lima tahun,” ungkapnya.
Sudjatmiko menyebut banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 2020. Hingga saat ini, ribuan warga masih mengungsi di berbagai posko darurat.
Ia menekankan, keselamatan serta pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi harus menjadi prioritas utama pemerintah.
“Pemerintah dan pihak terkait harus terus menyalurkan bantuan dan mencari solusi jangka panjang agar banjir di Bekasi tidak terus berulang,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Kota Bekasi menjadi salah satu wilayah terdampak banjir paling parah di Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir.
Delapan dari 12 kecamatan di kota penyangga Jakarta ini terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, menyebabkan lumpuhnya aktivitas ekonomi dan mobilitas warga.
- Penulis :
- Aditya Andreas