Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Jakarta Sudah Miliki 91 Kampung Siaga Bencana yang Siap Diaktifkan

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Jakarta Sudah Miliki 91 Kampung Siaga Bencana yang Siap Diaktifkan
Foto: Relawan di Kampung Siaga Bencana (KSB) wilayah Jakarta Selatan menyiapkan makanan bagi warga terdampak banjir di kawasan tersebut. ANTARA/Dinas Sosial DKI Jakarta

Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah memiliki 91 Kampung Siaga Bencana (KSB) yang siap diaktifkan untuk membantu warga, terutama dalam penyediaan makanan saat banjir. KSB dibentuk dan dibina oleh Pemprov berperan sebagai garda terdepan dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana.

Berbeda dengan posko bencana, KSB adalah kelompok masyarakat yang dibentuk dan dilatih oleh dinas sosial (dinsos) Jakarta untuk merespons bencana di lingkungan mereka. Relawan KSB berperan dalam pendataan korban, distribusi bantuan, dan pengelolaan dapur umum.

“KSB yang duluan bergerak di lapangan untuk membantu masak, mendata warga terdampak, membikin pola sebaran. Setelah itu, diserahkan ke Dinas Sosial atau Sudin Sosial untuk ditindaklanjuti. Relawan KSB bekerja sama dengan RW dan lurah setempat,” kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari, Kamis (6/3/2025).

Sejak banjir melanda Jakarta pada Senin (3/3), Pemprov Jakarta telah mengaktifkan 13 KSB. Dari jumlah tersebut, enam KSB berada di Jakarta Timur dan tujuh lainnya di Jakarta Selatan, dengan tugas utama mendirikan dapur umum serta mendistribusikan makanan bagi pengungsi.

"Relawan KSB bertugas mendirikan dapur umum, memasak, dan mendistribusikan makanan bagi para pengungsi," ujar Premi.

Baca juga: Banjir Bekasi, Pertamina Peduli Galang Bantuan dan Tim Medis

Dapur umum yang dikelola KSB memiliki jadwal distribusi makanan yang teratur, terutama selama bulan Ramadhan. Pihaknya memastikan makanan sahur sampai ke pengungsi pada pukul 01.00 WIB, sementara makanan berbuka terdistribusi paling lambat pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, Ketua KSB Kampung Melayu, Nafis, mengatakan bahwa KSB dibentuk oleh Dinas Sosial tetapi tetap dijalankan oleh masyarakat setempat untuk bergerak cepat dalam situasi darurat.

"Kami yang pertama maju saat terjadi bencana. Kami memasak, mendata warga terdampak, lalu melaporkannya ke Dinas Sosial atau Sudin. Koordinasi tetap dilakukan mulai dari tingkat RT/RW hingga ke Pak Lurah," kata Nafis.

Baca juga: Pemkot Bekasi Pastikan Logistik Dapur Umum Cukup untuk Korban Banjir

Baca juga: Jakarta Kembali Banjir, HNW Salurkan Bantuan dan Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah

Penulis :
Laury Kaniasti