
Pantau - Dalam operasi pengawasan pangan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta menemukan sejumlah sampel makanan takjil yang positif mengandung formalin dan Rhodamin B. Sampel itu ditemukan di sentra Pasar Takjil Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat dan Rawamangun, Jakarta Timur.
"Kami menemukan lima sampel makanan tidak memenuhi syarat yakni empat mengandung formalin dan satu rhodamin b," kata Kepala BBPOM Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar, Rabu (19/3/2025).
Pengawasan dan pemeriksaan pangan itu dilaksanakan hingga Rabu (19/3) dengan total sebanyak 60 sampel takjil. Di Benhil ditemukan 1 dari 25 sampel makanan mengandung pewarna sintetis, sedangkan di Rawamangun ditemukan mie kuning dan tahu goreng isi yang mengandung formalin dari 19 sampel.
"55 sampel dinyatakan memenuhi syarat dari total 60 sampel yang kami uji," ujarnya.
Pemilik warung juga langsung diberi edukasi agar tidak menjual makanan berbahaya dan diminta untuk tidak menjual produk yang mengandung pewarna sintetis.
Pengawasan pangan selama Ramadan dilakukan untuk memastikan makanan layak dikonsumsi oleh warga yang mencari takjil. Warga juga diimbau untuk cerdas dalam memilih dan mengonsumsi makanan.
"Diimbau kepada masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas, dengan terus meningkatkan literasi dan menerapkan cek "KLIK" (Kemasan, Label, Izin edar, Kadaluwarsa) dari obat maupun makanan yang akan dikonsumsi," jelasnya.
Sebagai informasi, formalin adalah larutan 37% formaldehida dalam air yang digunakan sebagai pengawet, disinfektan, dan bahan industri. Zat ini beracun dan karsinogenik serta dilarang untuk makanan karena dapat menyebabkan iritasi, keracunan dan kanker.
Sedangkan rhodamin b adalah zat pewarna sintetis berwarna merah muda terang yang sering digunakan dalam industri tekstil, kertas, dan kosmetik. Senyawa ini bersifat toksik dan berbahaya jika dikonsumsi tetapi sering disalahgunakan sebagai pewarna makanan.
Baca juga: Waduh! BBPOM Temukan Pewarna Sintetis di Bazar Takjil Ramadan Benhil
- Penulis :
- Laury Kaniasti