
Pantau - Musim hujan lebat yang melanda Bolivia sejak November menyebabkan banjir besar di wilayah timur laut Beni, merendam rumah-rumah dan lahan pertanian serta memaksa ribuan warga mengungsi.
Hujan kali ini disebut sebagai yang terlebat dalam beberapa dekade terakhir, menciptakan kerusakan luas dan situasi darurat kemanusiaan.
Lahan Pertanian Rusak dan Harga Pangan Naik
Banjir merendam ladang kedelai dan peternakan, yang bukan hanya berdampak pada kehidupan petani, tetapi juga mengancam ekspor Bolivia ke luar negeri.
Kondisi ini turut memicu kenaikan harga pangan di dalam negeri akibat terganggunya pasokan hasil pertanian.
Di daerah Loma Calatayud, warga memperlihatkan bagaimana tanaman mereka seperti padi, pisang raja, pepaya, dan singkong hancur akibat banjir.
Sebagian warga yang masih bertahan di rumah terpaksa memasak di atas panggung kayu karena lantai rumah mereka tergenang air.
Ribuan Warga Mengungsi, Perubahan Iklim Disorot
Di kota Puerto Almacen dan Puerto Ballivian, banyak keluarga meninggalkan rumah dan mencari perlindungan di tempat penampungan darurat di pinggir jalan.
Para ahli menyatakan bahwa perubahan iklim telah mengubah pola cuaca di wilayah tersebut, membuat musim hujan datang lebih lambat namun dengan curah hujan yang jauh lebih tinggi dari biasanya.
Banjir besar ini telah berdampak pada sekitar 590.000 keluarga dan menewaskan setidaknya 55 orang sejauh ini.
- Penulis :
- Pantau Community