Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Bripka Fahmi Ardi, Polisi di Pelabuhan Merak yang 11 Tahun Dedikasikan Hidup untuk Anak-anak Yatim

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Bripka Fahmi Ardi, Polisi di Pelabuhan Merak yang 11 Tahun Dedikasikan Hidup untuk Anak-anak Yatim
Foto: Bripka Fahmi konsisten bantu anak yatim lewat Yayasan Suy Al-Kahfi, sudah 11 tahun santuni ratusan anak dari empat kecamatan di Cilegon.

Pantau - Bripka Fahmi Ardi, Banit Binmas Polsek Kawasan Pelabuhan Merak, dikenal luas di masyarakat Cilegon, Banten, bukan hanya sebagai anggota polisi, tapi juga sebagai sosok penggerak kebaikan melalui Yayasan Suy Al-Kahfi.

Yayasan yang ia dirikan sejak 6 September 2013 ini telah aktif memberikan santunan dan perhatian kepada anak-anak yatim selama lebih dari 11 tahun.

Namanya sempat muncul dalam program Hoegeng Corner 2024, dan kini diusulkan sebagai salah satu kandidat Hoegeng Awards 2025 oleh masyarakat.

Santuni 220 Anak Setiap Pekan, Dirikan Gedung Sendiri dan Buka Pendidikan Gratis

Menurut Dede Muhtadin, pengurus DKM Raudhatul Jannah, Bripka Fahmi sangat peduli terhadap masyarakat tidak mampu, anak-anak putus sekolah, dan anak-anak yatim.

"Beliau mendirikan yayasan kurang lebih 11 tahun dan kebetulan ada di lingkungan saya. Dan sangat luar biasa. Itu manfaatnya bagi bukan hanya di lingkungan saja tapi kurang lebih ada satu kecamatan," ujar Dede.

Kegiatan awal Yayasan Suy Al-Kahfi adalah santunan mingguan kepada anak yatim setiap hari Minggu.

Saat ini, yayasan tersebut membina sekitar 220 anak dari empat kecamatan di Kota Cilegon.

Santunan diberikan dalam bentuk uang, dan terkadang dalam bentuk sembako, tergantung dari ketersediaan bantuan.

Sumber dana berasal dari para donatur melalui program sedekah bulanan dengan paket donasi mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Anak-anak yatim yang menerima bantuan harus terdaftar resmi dan memiliki surat keterangan kematian orang tua dari kelurahan atau kecamatan.

Awalnya, kegiatan yayasan dilakukan di masjid, namun kini telah memiliki gedung sendiri yang dibangun berkat dukungan masyarakat dan dana pribadi Bripka Fahmi.

"Kalau awalnya kita punya uang pribadi Rp 10 juta, iseng-iseng beli batu. Punya rekanan, punya teman, minta bantuan semen, pasir, Alhamdulillah dibantu, ada dari masyarakat juga dibantu support," kisahnya.

Yayasan ini kini juga telah membuka pendidikan formal seperti raudhatul athfal dan TPQ di bawah naungan Kementerian Agama, dan sepenuhnya gratis bagi anak-anak yatim.

Selain itu, yayasan juga rutin mengadakan pengajian setiap Rabu sore dan malam Senin.

Setiap tahun, kegiatan Maulid Akbar dan pembagian seribu paket sembako untuk anak yatim juga digelar.

Program tahunan lain yang konsisten berjalan sejak awal berdirinya yayasan adalah pemberian THR kepada anak yatim menjelang Lebaran.

"Alhamdulillah berjalan dari mulai yayasan berdiri, jadi setiap tahun kita ada program THR yatim," tutup Bripka Fahmi.

Penulis :
Pantau Community