Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Hamas Tinjau Proposal Damai AS, Netanyahu Setuju, Jihad Islam Palestina Menolak

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Hamas Tinjau Proposal Damai AS, Netanyahu Setuju, Jihad Islam Palestina Menolak
Foto: (Sumber: Asap mengepul dari bangunan-bangunan yang rusak di Kota Gaza, terlihat dari perbatasan selatan Israel pada 25 September 2025. ANTARA/Xinhua/Gil Cohen Magen)

Pantau - Hamas telah menerima proposal perdamaian yang didukung Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, dan menyatakan akan meninjau rencana tersebut dengan niat yang tulus sebelum memberikan tanggapan resmi.

Proposal itu disampaikan kepada delegasi Hamas oleh mediator dari Qatar dan Mesir dalam sebuah pertemuan di Doha.

Dukungan dari Israel dan Tekanan AS

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Qatar dan Kepala Badan Intelijen Umum Mesir mempresentasikan detail proposal kepada para negosiator Hamas.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa Netanyahu telah menyetujui rencana perdamaian luas untuk Gaza.

Trump menegaskan bahwa jika Hamas menerima proposal itu, maka mereka harus membebaskan seluruh sandera yang tersisa dalam waktu 72 jam dan menyetujui semua persyaratan yang ditetapkan.

Netanyahu memberikan peringatan bahwa Israel akan menyelesaikan pekerjaan terhadap Hamas jika kelompok tersebut menolak rencana damai itu.

Saluran televisi Al Qahera News Mesir, yang mengutip sumber-sumber keamanan Mesir, mengonfirmasi bahwa proposal dari AS telah resmi disampaikan kepada Hamas.

Sebelum diserahkan, Mesir dan beberapa negara Arab lainnya melakukan sejumlah amendemen terhadap dokumen tersebut.

Reaksi Terbelah dari Pihak-Pihak Terkait

Kelompok Jihad Islam Palestina, sekutu Hamas, secara terbuka menolak rencana tersebut.

Dalam pernyataannya, kelompok itu menyebut proposal tersebut sebagai rencana untuk melanjutkan agresi terhadap rakyat Palestina.

Mereka menyatakan: "Melalui hal ini, Israel berusaha, lewat AS, untuk memberlakukan apa yang tidak dapat mereka capai melalui perang," dan "Kami menganggap deklarasi Amerika-Israel sebagai formula untuk menyulut kawasan ini," ungkap Jihad Islam.

Di sisi lain, Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat menyambut baik proposal perdamaian itu.

Mereka menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan AS, negara-negara regional, dan mitra-mitranya untuk mengakhiri perang Gaza melalui sebuah kesepakatan komprehensif.

Otoritas Palestina menegaskan bahwa kesepakatan itu harus mencakup bantuan kemanusiaan memadai, pembebasan sandera dan tahanan, serta membangun mekanisme perlindungan bagi rakyat Palestina.

Dukungan Internasional Meningkat

Para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Indonesia, Pakistan, Turkiye, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan bersama mendukung proposal AS.

Mereka menyambut baik rencana itu karena bertujuan mengakhiri pertempuran, membangun kembali Gaza, mencegah pengungsian paksa warga Palestina, dan mencegah pencaplokan Tepi Barat oleh Israel.

Para menteri luar negeri tersebut menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam rangka mencapai kesepakatan yang menjamin:

bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Gaza, pembebasan sandera, keamanan bagi semua pihak, penarikan penuh pasukan Israel, rekonstruksi Gaza, serta jalan menuju solusi dua negara yang adil, yang mengintegrasikan Gaza dan Tepi Barat sesuai dengan hukum internasional.

Penulis :
Aditya Yohan