Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Korban Tewas Penembakan Bondi Bertambah Jadi 12 Orang, Rusia Ikut Pantau Situasi

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Korban Tewas Penembakan Bondi Bertambah Jadi 12 Orang, Rusia Ikut Pantau Situasi
Foto: (Sumber: Ilustrasi penembakan. (ANTARA/HO-Dokumentasi).)

Pantau - Jumlah korban tewas dalam penembakan massal di kawasan Pantai Bondi, Sydney, Australia, bertambah menjadi 12 orang, sebagaimana dikonfirmasi oleh Kepolisian Negara Bagian New South Wales (NSW) pada Minggu waktu setempat.

Polisi Pastikan 12 Tewas, Operasi Keamanan Masih Berlangsung

Komisaris Polisi NSW, Mal Lanyon, menyampaikan bahwa total 29 orang telah dilarikan ke berbagai rumah sakit di Sydney, termasuk dua petugas kepolisian.

"Sedikitnya 12 orang meninggal dunia saat ini. Sebanyak 29 orang telah dibawa ke berbagai rumah sakit di kawasan Sydney, termasuk dua petugas kepolisian," ungkap Lanyon.

Sebelumnya, media nasional Australian Broadcasting Corporation (ABC) melaporkan bahwa banyak korban jatuh dalam insiden tersebut.

Meski otoritas menyatakan ancaman langsung telah berakhir, polisi tetap melanjutkan operasi pengamanan di sekitar lokasi kejadian.

Polisi NSW juga menyebut bahwa dua tersangka pelaku telah diamankan.

Warga diminta tidak mendekati lokasi karena telah ditetapkan sebagai zona steril demi kepentingan penyelidikan dan keamanan.

Penembakan ini terjadi bertepatan dengan hari pertama perayaan Hanukkah, yang merupakan hari suci keagamaan umat Yahudi dan berlangsung selama delapan hari.

Rusia Ikut Pantau dan Jalin Kontak dengan Otoritas Australia

Pemerintah Rusia menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut dan menyatakan tengah memantau situasi melalui saluran diplomatik.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan di Australia.

"Penembakan terhadap orang-orang tak bersalah saat hari raya keagamaan adalah tragedi yang mengerikan," ungkap Zakharova.

Ia juga menyebut bahwa misi diplomatik Rusia di Australia telah menjalin komunikasi dengan otoritas setempat untuk memastikan apakah ada warga negara Rusia yang menjadi korban.

Penulis :
Gerry Eka