Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Kepala Terminal Kalideres Imbau Pemudik Nataru Gunakan Terminal Resmi, Hindari Terminal Bayangan

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Kepala Terminal Kalideres Imbau Pemudik Nataru Gunakan Terminal Resmi, Hindari Terminal Bayangan
Foto: (Sumber: Situasi penumpang libur Natal dan Tahun Baru di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (22/12/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.)

Pantau - Kepala Terminal Bus Kalideres, Nur Prasetyo, mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan terminal bayangan sebagai titik keberangkatan selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2026 (Nataru), karena berisiko tinggi terkait harga tiket, keselamatan, dan keamanan penumpang.

Risiko Terminal Bayangan dan Keamanan Penumpang

Nur Prasetyo menekankan bahwa di terminal resmi seperti Terminal Kalideres, dilakukan uji kelaikan bus (ramp check) dan pemeriksaan kesehatan sopir sebelum keberangkatan.

"Takutnya mereka (di terminal bayangan) itu dapat harga yang tidak sesuai. Karena kan kita tidak bisa memonitor berapa harga tiket yang dijual di luar," ujarnya.

Selain itu, keamanan penumpang di terminal bayangan tidak terjamin, sehingga masyarakat diminta menaati aturan dan menggunakan terminal resmi saat naik maupun turun bus.

"Jadi saya mengimbau kepada para penumpang apabila melakukan mudik Nataru, agar naik dari Terminal Bus Kalideres. Dan apabila sampai di tujuan pun, tidak turun di tengah jalan, tapi turun di terminal tujuan," tambah Nur Prasetyo.

Dampak Terminal Bayangan bagi Operator Bus

Awak bus di Terminal Kalideres mengeluhkan penurunan jumlah penumpang, terutama untuk rute Palembang dan Surabaya, yang disebabkan keberadaan terminal bayangan dan agen bus ilegal di sepanjang jalan arteri.

"Kalau momen Natal ini untuk di Terminal Kalideres, dari tahun ke tahun ya agak merosot ya. Di terminal ini jauh, banyak kan agen-agen bayangan," ujar Joni, kru bus.

Joni menambahkan bahwa banyak penumpang sengaja diarahkan ke tempat non-resmi seperti Jalan Daan Mogot hingga Grogol, sehingga membuat agen resmi sepi penumpang.

"Nah, dari sini terang aja ya, kenapa agen bayangan semua merajalela, mulai Daan Mogot ini sampai ke Grogol. Tapi enggak digubris sama orang pemerintah itu, Dishub itu gimana? Mau dibawa ke mana kita ini?" keluhnya.

Penulis :
Gerry Eka