
Pantau - Pos Gunung Api PGA Gunung Marapi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Sumatera Barat menutup jalur pendakian tiga gunung api di Provinsi Sumatera Barat menjelang pergantian tahun 2026 pada Kamis, 25 Desember 2025.
Tiga gunung api yang ditutup jalur pendakiannya meliputi Gunung Marapi, Gunung Tandikat, dan Gunung Talang yang selama ini menjadi tujuan favorit para pendaki.
Petugas PGA Gunung Marapi Ahmad Rifandi menyampaikan penutupan dilakukan karena aktivitas ketiga gunung api masih berfluktuasi dan berpotensi membahayakan keselamatan pendaki.
Ia mengatakan, "Menjelang akhir tahun, pendakian ke Gunung Marapi, Gunung Tandikat dan Gunung Talang kita tutup," ungkapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad Rifandi di Kota Padang pada Kamis dalam keterangan resmi kepada media.
Laporan perkembangan aktivitas kegunungapian juga disampaikan kepada Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung dalam rangkaian kunjungan kerja ke Kota Padang.
Pada 10 Desember 2025, Badan Geologi menaikkan status Gunung Talang di Kabupaten Solok dari Level I Normal menjadi Level II Waspada.
Dengan peningkatan status tersebut, Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi berupa larangan bagi masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk mendekati serta bermalam di sekitar kawah Gunung Talang dalam radius dua kilometer.
Rekomendasi lainnya meminta masyarakat dan pengunjung mewaspadai potensi longsor di kawasan kawah selatan Gunung Talang.
Badan Geologi menyatakan akan terus memantau tingkat aktivitas Gunung Talang dan menginformasikan jika terjadi perubahan visual maupun kegempaan yang signifikan.
Pada kesempatan yang sama, PGA melaporkan bahwa Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar mengalami erupsi pada Kamis pukul 05.41 WIB.
Erupsi tersebut tidak disertai pengamatan kolom abu dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter serta durasi sekitar 35 detik.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung meminta petugas PGA untuk terus memantau perkembangan gunung api di wilayah Ranah Minang serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.
- Penulis :
- Gerry Eka







