
Pantau.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membantah pihaknya tidak memberikan perhatian kepada timnas Indonesia U-16. Deputi III Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta mengaku selama ini pihaknya juga terus memantau perkembangan Timnas Indonesia U-16.
"U-16 ini, kami juga memantau, mengikuti kemajuan demi kemajuan, karena anak usia muda ini bagian yang pernah mendapat sentuhan kami," ujar Raden, di Media Center Kemenpora, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Baca juga: Indonesia Juara AFF U-16 Usai Menang Lewat Drama Adu Penalti
Raden mengatakan selama ini Kemenpora melalui Deputi III memiliki kompetisi berjenjang pada usia dini. Sehingga dengan keberhasilan U-16 juga tidak lepas dari program Kemenpora, karena pelatih timnas U-16 Fakhri Husaini terkadang ikut memantau saat liga berlangsung untuk memilih bakat-bakat yang potensial.
"Perlu kami sampaikan bahwa Kemenpora melalui Deputi III ini punya kompetisi berjenjang, ada U-12, U-14, U-16. Nah untuk U ini kalau ganjil kan ada di PSSI dengan sebuah timnya ada U-13 dan U-17, artinya kompetisi usia muda ini sudah mewarnai keberhasilan kemenangan U-16," jelasnya.
Raden menambahkan bahwa setiap tahunnya, Kemenpora menghabiskan kurang lebih Rp8,7 miliar untuk pembinaan sepak bola usia muda. Selain itu, Liga Santri yang menjadi program Kementerian Pemuda dan Olahraga menghabiskan biaya Rp8 miliar, serta untuk Gala Desa dianggarkan lebih dari Rp7 miliar.
Baca juga: Cerita Fakhri Usai Kalahkan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-16
"Memang inilah sistem yang kami bangun, sistem muda yang berjenjang dan ada pemandu bakat, terus ada event internasional yang kami tuju. Jadi Kemenpora cukup mewarnai dalam membangun event (sepak bola usia muda) ini," pungkasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi