
Pantau - Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sempat mengaku pilihan mundur dari jabatan dari posisi Ketua Umum PSSI adalah tindakan pengecut.
Hal tersebut dilontarkannya saat menghadiri acara Podcast Close The Door yang tayang di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Awalnya, Iwan Bule melontarkan analogi desakan mundur dari jabatannya. Ia mengatakan, suatu peristiwa pesawat jatuh tidak otomatis membuat seorang Direktur Utama (Dirut) maskapai tersebut harus mundur dari posisinya.
"Ibarat begini lah, ada pesawat Garuda jatuh, apa dirutnya jadi mundur, tersangka? Kan enggak kan," ujarnya.
Ia mengaku enggan mundur dari Ketum PSSI bukan karena gila jabatan tetapi karena ingin menyelesaikan sesuatu hal yang menurutnya harus ia buat ke arah yang lebih baik.
"Kalo mundur itukan pengecut saya, pergi aja, bisa aja. Enggak bisa dong organisasi besar gitu," ujarnya.
"Saya harus tata kembali ada transformasi. Apa yang disampaikan FIFA kepada saya tolong perbaiki ini, terus saya tinggal aja, nanti marah FIFA-nya. Kenapa ini federasi diberikan tanggung jawab untuk mentransformasikan kok malah meninggalkan pekerjaan ini," katanya.
Beberapa waktu lalu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Mochamad Iriawan (Iwan Bule) akan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PSSI dalam KLB PSSI. Mahfud sudah mendapatkan informasi resmi soal rencana mundurnya Iwan Bule dan jajaran.
“Mereka sudah mau mundur melalui muktamar atau kongres luar biasa, mereka katakan begitu,” kata Mahfud di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini menegaskan Presiden Joko Widodo dan Mensesneg Pratikno tidak pernah menyampaikan pernyataan agar Mochamad Iriawan atau Iwan Bule terus menjadi Ketua Umum PSSI.
“Presiden Jokowi dan Mensesneg Pratikno tidak pernah menyampaikan harapan agar Bapak Iriawan terus duduk sebagai Ketua Umum PSSI. Kepemimpinan federasi semuanya harus mengikuti statuta FIFA dan mekanisme keorganisasian,” kata Faldo kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).
Faldo menekankan, pemerintah tidak pernah intervensi dan ikut campur soal PSSI. Ia menyebut, pemerintah sejauh ini hanya mengikuti aturan main yang berlaku.
“Jadi, klaim pemerintah berpihak dan mendukung untuk menjadikan seseorang Ketua PSSI atau melanjutkan jabatan Ketua PSSI itu tidak benar,” tegasnya.
Faldo menyampaikan, dengan atau tanpa terjadinya Tragedi Kanjuruhan, transformasi sepak bola Indonesia menjadi tanggung jawab bersama. Khususnya, PSSI sebagai pemangku kepentingan utama dalam sepak bola Indonesia.
“Soal kasus hukum, harus dituntaskan dengan seadil-adilnya. Semua yang bersalah harus dihukum, tanpa pandang bulu,” tandasnya.
Hal tersebut dilontarkannya saat menghadiri acara Podcast Close The Door yang tayang di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Awalnya, Iwan Bule melontarkan analogi desakan mundur dari jabatannya. Ia mengatakan, suatu peristiwa pesawat jatuh tidak otomatis membuat seorang Direktur Utama (Dirut) maskapai tersebut harus mundur dari posisinya.
"Ibarat begini lah, ada pesawat Garuda jatuh, apa dirutnya jadi mundur, tersangka? Kan enggak kan," ujarnya.
Ia mengaku enggan mundur dari Ketum PSSI bukan karena gila jabatan tetapi karena ingin menyelesaikan sesuatu hal yang menurutnya harus ia buat ke arah yang lebih baik.
"Kalo mundur itukan pengecut saya, pergi aja, bisa aja. Enggak bisa dong organisasi besar gitu," ujarnya.
"Saya harus tata kembali ada transformasi. Apa yang disampaikan FIFA kepada saya tolong perbaiki ini, terus saya tinggal aja, nanti marah FIFA-nya. Kenapa ini federasi diberikan tanggung jawab untuk mentransformasikan kok malah meninggalkan pekerjaan ini," katanya.
Beberapa waktu lalu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Mochamad Iriawan (Iwan Bule) akan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PSSI dalam KLB PSSI. Mahfud sudah mendapatkan informasi resmi soal rencana mundurnya Iwan Bule dan jajaran.
“Mereka sudah mau mundur melalui muktamar atau kongres luar biasa, mereka katakan begitu,” kata Mahfud di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Iwan Bule tak diharapkan Jokowi lagi
Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini menegaskan Presiden Joko Widodo dan Mensesneg Pratikno tidak pernah menyampaikan pernyataan agar Mochamad Iriawan atau Iwan Bule terus menjadi Ketua Umum PSSI.
“Presiden Jokowi dan Mensesneg Pratikno tidak pernah menyampaikan harapan agar Bapak Iriawan terus duduk sebagai Ketua Umum PSSI. Kepemimpinan federasi semuanya harus mengikuti statuta FIFA dan mekanisme keorganisasian,” kata Faldo kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).
Faldo menekankan, pemerintah tidak pernah intervensi dan ikut campur soal PSSI. Ia menyebut, pemerintah sejauh ini hanya mengikuti aturan main yang berlaku.
“Jadi, klaim pemerintah berpihak dan mendukung untuk menjadikan seseorang Ketua PSSI atau melanjutkan jabatan Ketua PSSI itu tidak benar,” tegasnya.
Faldo menyampaikan, dengan atau tanpa terjadinya Tragedi Kanjuruhan, transformasi sepak bola Indonesia menjadi tanggung jawab bersama. Khususnya, PSSI sebagai pemangku kepentingan utama dalam sepak bola Indonesia.
“Soal kasus hukum, harus dituntaskan dengan seadil-adilnya. Semua yang bersalah harus dihukum, tanpa pandang bulu,” tandasnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino