
Pantau.com - Tim gabungan kembali berhasil menemukan satu atlet paralayang Indonesia yang menjadi korban gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018).
Satu korban tersebut dikonfirmasi atas nama Franky Kowaas yang ditemukan direruntuhan Hotel Roa-Roa yang rata akibat gempa pada pukul 15:00 WITA.
Baca Juga: Jenazah Atlet Paralayang Indonesia Ditemukan
Dengan ini, maka total empat atlet paralayang korban gempa sudah ditemukan. Sebelumnya, Ardi Kurniawan juga berhasil ditemukan tim gabungan pada Selasa pagi. Artinya, tinggal tiga atlet lagi yakni Reza Kambey, Fahmi, serta Lee Don-jin asal Korea yang masih belum ditemukan.
“Per jam 3 sore waktu Palu, ditemukan satu korban meninggal dunia atlet Sulawesi Utara, Franky. Dia pionir kegiatan udara yang dilakukan di Sulut, tak hanya paralayang tapi juga paralayang motor,” ungkap Ketua Umum Paralayang Indonesia Wahyu Yudha, di Kantor Kemenpora, Selasa (2/10/2018).
“Dia adalah pemandu cartens, dia juga aktifis arum jeram. Dengan berita ini, kami sungguh sangat kehilangan salah satu putra terbaik Sulut,” sambungnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pun mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya para atlet Indonesia yang menjadi korban gempa Palu. Dia berharap tiga atlet lainnya dapat segera ditemukan.
“Semoga yang belum ditemukan segera ditemukan. Aparat, TNI, serta seluruh relawan yang sudah berjuang diberikan kekuatan fisik, mental, serta spiritual untuk bisa membantu saudara kita disana,” sambung Menpora.
Baca Juga: Gempa Sulteng: 99 Orang Hilang, 152 Lainnya Masih Tertimbun
Gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang mengguncang wilayah Palu, Jumat 28 September 2018 ternyata menyebabkan salah satu hotel Roa-Roa rata dengan tanah. Nahasnya, hotel tersebut digunakan sebagai tempat mengingap 32 atlet paralayang yang akan bertanding di kejuaraan Palu Nomoni.
Akibatnya, tujuh orang yang tengah berada di dalam hotel menjadi korban. Namun, sejauh ini baru ada empat nama yang ditemukan yakni Petra Mandagi, Glen Mononutu, Ardi Kurniawan, serta Franky Kowaas.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta