
Pantau.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi-Binaraga Indonesia (PB PABBSI) Tono Suratman mengaku kesal dengan penghapusan nomor event 62 kilogram di ajang Asian Games 2018.
Menurutnya, tidak ada alasan yang jelas nomor event tersebut dihapuskan. Sekadar informasi, cabang olahraga (cabor) angkat besi saat ini tengah mengalami polemik jelang bergulirnya Asian Games Agustus mendatang.
“Semua nomor event cabang-cabang sudah diputuskan oleh OCA, INASGOC, Pemerintah Indonesia. Jadi tak ada alasan bisa diubah-ubah. Jadi posisi kita kuat. Kalau kita bilang no ya no. Tinggal berani tidak?” papar Joko saat ditemui selepas rapat prestasi yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Auditorium PTIK, Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Baca Juga:Terancam Absen di Asian Games 2018, Eko Yuli Irawan Tuntut Keberanian Pemerintah
Nomor event 62 kilogram yang menjadi harapan kontingen Merah Putih meraih medali ternyata dihapuskan.
Federasi Angkat Besi Asia (AWF) memutuskan untuk tidak mempertandingkan nomor event tersebut di pesta olahraga empat tahunan itu. Hasilnya, tentu mendapat penolakan keras dari Indonesia.
Nomor event 62 kilogram menjadi harapan besar bagi Merah Putih untuk bisa meraih medali emas melalui Eko Yuli Irawan. Namun dengan dihapuskannya nomor tersbeut, maka kesempatan Indonesia untuk mendulang medali dipastikan berkurang.
Baca Juga: Eko Yuli Stres, PB PABBSI Siapkan Psikolog
Meski begitu, Indonesia tidak tinggal diam. Beberapa waktu lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sudah mengirimkan surat keberatan kepada Olympic Council of Asia (OCA) atas insiden tersebut.
Selain itu, pembahasan mengenai penghapusan nomor event 62 kilogram juga tidak pernah dibahas pada Rapat Koordinasi Komite Januari lalu. Oleh karena itu, Joko merasa tidak ada alasan mengapa nomor event 62 kilogram tidak dipertandingkan.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta