Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Ruang Ganti Juventus Meradang, Pemain tidak Harmonis lagi dengan Pelatih Thiago Motta

Oleh Agus Triwibowo
SHARE   :

Ruang Ganti Juventus Meradang, Pemain tidak Harmonis lagi dengan Pelatih Thiago Motta
Foto: Pelatih Juventus Thiago Motta. (X @juventusfc)

Pantau - Suasana ruang ganti Juventus makin meradang, karena pemain menyatakan tidak tahan lagi dengan kepemimpinan pelatih Thiago Motta

Seorang pemain yang menjadi sumber dari Il Corriere della Sera mengungkapkan hal itu. Sang pemain juga menegaskan, bukan dia seorang yang merasakan tidak tahan lagi dengan Thiago Motta yang duduk sebagai pelatih di klub Liga Italia itu.

Il Corriere della Sera melaporkan bahwa seorang pemain Juventus, yang tidak disebutkan namanya, telah mengakui rasa frustrasinya dengan pelatih Thiago Motta.

Baca juga: Thiago Motta: Juventus memang tidak Pantas ke Semifinal Coppa Italia

"Saya tidak tahan dengannya, dan saya bukan satu-satunya," kata pemain Juventus itu kepada seorang teman dekatnya.

"Anda tidak pernah tahu apa yang diharapkan. Dari pemain inti hingga menghabiskan 90 menit di bangku cadangan."

Ini bukan pertama kalinya media Italia menyoroti hubungan buruk Motta dengan sebagian pemain di ruang ganti. 

Baca juga: Lewat Tos-tosan, Empoli Pupus Asa Juventus di Coppa Italia

Menurut Gazzetta dan Tuttosport, hal ini bahkan dapat menyebabkan pemecatan pelatih di akhir musim, bahkan jika ia berhasil finis di empat besar.

Motta menyalahkan dirinya sendiri setelah tersingkir secara memalukan di Coppa Italia oleh Empoli. Tetapi Motta juga mengkritik tim, dengan mengatakan bahwa para pemain tidak menunjukkan sikap dan kepribadian yang tepat.

Corriere della Sera mengonfirmasi bahwa manajemen klub mulai berpikir bahwa Antonio Conte akan menjadi pengganti ideal bagi Motta pada tahun 2025/2026.

Baca juga: Juventus Gagal Penuhi Target, Posisi Thiago Motta Dievaluasi

Kontrak Motta di Turin berakhir pada bulan Juni 2027, dan memecatnya pada musim panas ini akan merugikan Juventus sekitar 20 juta euro (Rp340 miliar).

Penulis :
Agus Triwibowo