
Pantau - World Boxing Council (WBC) resmi mengumumkan pertarungan antara dua mantan juara dunia, Skye Nicolson dan Yuliahn "Cobrita" Luna Avila, yang akan digelar pada 13 Desember 2025 di Stokton Arena, California, Amerika Serikat.
Perebutan Gelar Kelas Bantam Super Interim WBC Putri
Laga ini akan memperebutkan gelar juara dunia kelas bantam super interim WBC (55,3 kg), mempertemukan dua gaya bertinju yang kontras dalam satu ring.
“Nicolson merupakan mantan juara dunia kelas bulu putri WBC beradu kemampuan dengan mantan juara kelas bantam putri WBC Luna Avila untuk kembali ke persaingan gelar dunia,” demikian pernyataan resmi dari WBC.
Skye Nicolson, petinju asal Australia, kembali ke ring setelah kehilangan gelar juara dunia kelas bulu WBC pada Maret 2025 akibat kekalahan dari Tiara Brown.
Kekalahan tersebut merupakan satu-satunya dalam karier profesional Nicolson, dengan catatan 14 kemenangan (3 KO) dan 1 kekalahan.
Nicolson dikenal dengan gaya bertinju taktis, gerakan konstan, serta akurasi serangan yang tinggi, menjadikannya petinju yang sulit diprediksi dan sulit dijangkau.
Petinju berusia 30 tahun ini akan masuk ring dengan misi merebut kembali status sebagai penantang elit, mengandalkan teknik bertarung dari jarak belakang, penguasaan sudut, dan strategi minim risiko.
Cobrita Avila Siap Tantang Gaya Taktis Nicolson
Di sisi lain, Luna Avila adalah petinju berpengalaman asal Meksiko yang pernah memegang sabuk juara dunia kelas bantam WBC.
Avila dikenal dengan pendekatan metodis, kekuatan fisik, serta tekanan berkelanjutan yang mampu ia pertahankan selama pertarungan berlangsung.
Keunggulan utamanya adalah serangan ke tubuh lawan, yang diyakini akan menjadi senjata penting dalam menghadapi gaya bertarung lincah Nicolson.
Dengan julukan "Cobrita", Avila membawa rekor profesional 28 kemenangan (4 KO), 4 kekalahan, dan 1 seri.
WBC menyebut laga ini sebagai pertemuan dua dunia: volume serangan, mobilitas, dan teknik Nicolson versus kekuatan, daya tahan, dan pengalaman Avila.
Bagi Nicolson, pertarungan ini merupakan kesempatan membuktikan bahwa dirinya masih layak menjadi bagian dari puncak dunia tinju wanita.
Sementara bagi Avila, ini adalah momentum penting untuk menggagalkan rencana kebangkitan Nicolson sekaligus membuka jalan kembali menuju perebutan gelar dunia utama.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







