Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

PSSI! Ini Salah Satu Cara Hindari Pengaturan Skor

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

PSSI! Ini Salah Satu Cara Hindari Pengaturan Skor

Pantau.com - Pengaturan skor seakan seperti penyakit di sepakbola nasional. Musababnya tak lain karena adanya oknum-oknum yang menjual sebuah pertandingan, sudah barang tentu ini mencoreng nama sportifitas.

Memang, untuk mencegah terjadinya match fixing tidak lepas dari tiga unsur yakni teknologi, pendidikan dan intelijen. Namun, hal yang terpenting di sini yaitu salah satu perangkat pertandingan, wasit.

Peran wasit begitu signifikan dalam mengatur jalannya pertandingan. Apabila sang pengadil membuat kesalahan, ia cenderung dianggap memihak. Bahkan Satgas Mafia Anti Bola menangkap seorang wasit, Nurul Safarid, yang memimpin pertandingan Persibara Banjarnegara melawan Persekabpas Pasuruan akibat menerima uang senilai Rp 45 juta.

Tak ayal, sudah saatnya PSSI melakukan pengembangan terhadap wasit di Indonesia. Salah satunya mencontoh apa yang dilakukan Malaysian Football League (MFL), selaku operator liga sepakbola profesional di Malaysia, dengan meningkatkan status wasit sebagai profesional bukan pekerja paruh waktu.

Baca Juga: Mafia Gerus Sepak Bola Tanah Air, Bagaimana Kinerja Genius Sports?

"Saya rasa apa yang dibuat oleh MFL adalah satu perkara yang cukup bagus. Jadi, pengadil (wasit) mereka telah memiliki identitas tersendiri disebabkan status mereka menjadi sepenuh masa atau profesional," ucap Yandri yang pernah berkecimpung sebagai wasit.

"Sebagian besar pengadil (wasit) di Indonesia hanya separuh waktu dan Indonesia juga berminat untuk buat perkara yang sama (menjadikan wasit sebagai profesional atau bekerja penuh waktu). Tetapi malangnya, kami tidak memiliki personaliti sama seperti MFL yang telah bertindak meletakkan pengadil (wasit) mereka di bawah satu organisasi bebas," tambahnya.

"Sebenarnya pengadil (wasit) juga memiliki hal sama rata seperti pemain dan jurulatih profesional, di mana saya yakin mereka akan lebih profesional dari segi tingkah laku dan sikap memandangkan mereka turut menerima bayaran setara seperti pemain atau jurulatih klub," jelasnya agar wasit terhindar dari sogok-menyogok.

Senada dengan yang dituturkan direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono. Menurutnya, dengan adanya badan khusus wasit profesional bisa membuat sepakbola Indonesia semakin berkembang ke depan.

"Sudah semestinya pengadil (wasit) perlu dikendalikan badan bebas dan tidak terikat dengan organisasi mana pun. Ini penting supaya tidak ada pihak luar campur tangan dalam urusan pengadil (wasit)," ujar Teddy.

Baca Juga: Manajer Madura FC Kecewa dengan Hasil Kongres PSSI 2019

"Dengan cara ini pengadil boleh bertugas dengan lebih profesional dan mereka juga pasti selesa (nyaman) karena mendapat bayaran lebih lumayan, setimpal dengan tugas yang diamanahkan," jelasnya.

Sekadar informasi, MFL bersama Persatuan Sepakbola Malaysia (FAM) mengadakan pertemuan dengan Profesional Game Match Official Limited (PGMOL) di London. Dimana mereka ingin mendapatkan pelajaran atau saran dari organisasi induk wasit profesional Premier League. Tujuannya, agar mendapat gambaran lebih jelas dari ahli dalam meningkatkan kualitas perwasitan Liga Malaysia.

Sementara itu, PSSI pada Kongres Tahunan di Bali, 20 Januari 2019, juga memutuskan bakal membentuk lembaga wasit profesional Indonesia. Sayangnya, hingga saat ini proses dari pembentukan lembaga tersebut belum ada kelanjutan. Ditunggu saja!

Penulis :
Tatang Adhiwidharta