Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

PSIM Yogyakarta Pensiunkan Nomor Punggung 91 Milik Rafinha sebagai Bentuk Penghormatan Abadi

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

PSIM Yogyakarta Pensiunkan Nomor Punggung 91 Milik Rafinha sebagai Bentuk Penghormatan Abadi
Foto: (Sumber: Pesepak bola PSIM Yogyakarta Rafael Rodrigues Rafinha (kiri) melakukan selebrasi usai menjebol gawang PSPS Pekanbaru pada pertandingan Liga 2 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (17/2/2025). ANTARA FOTO/Kala/AFA/rwa.)

Pantau - PSIM Yogyakarta resmi memensiunkan nomor punggung 91 milik Rafael de Sa Rodrigues atau Rafinha, sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya membawa klub promosi ke Liga 1 setelah penantian selama 18 tahun.

Pengumuman ini disampaikan melalui akun resmi PSIM Jogja, yang menyatakan, "Nomor punggung dipensiunkan, warisan tetap hidup," sebagai simbol warisan Rafinha bagi klub dan suporter.

Kontribusi Besar Rafinha dalam Musim Promosi

Pada musim 2024–2025, Rafinha mencetak 20 gol dalam 22 pertandingan Liga 2, termasuk gol penentu kemenangan di final melawan Bhayangkara Presisi FC yang berakhir dengan skor 2-1.

Berkat kontribusinya, PSIM keluar sebagai juara Liga 2 dan meraih tiket promosi ke Liga 1, menandai momen bersejarah bagi klub berjuluk Laskar Mataram tersebut.

Pindah ke PSIS, Rafinha Tetap Dukung PSIM

Setelah promosi, Rafinha mengalami minimnya menit bermain di Liga 1 dengan hanya tiga penampilan tanpa menjadi starter, karena pelatih Jean-Paul van Gastel lebih mengandalkan striker utama Nermin Haljeta.

Situasi itu membuat Rafinha memilih pindah ke PSIS Semarang, yang saat ini bermain di Liga 2, demi mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak.

“Saya rasa, saya tidak akan pernah merasakan momen seperti ini lagi. Perasaan saya campur aduk, antara sedih dan senang,” ungkap Rafinha dalam pesan perpisahannya.

Ia tetap menyatakan dukungannya bagi PSIM dan berharap klub terus berjuang dan sukses di Liga 1.

PSIM Jadi Tim Promosi Terbaik di Liga 1

Saat ini PSIM menempati peringkat ke-5 klasemen Liga 1 dengan 24 poin, menjadikannya tim promosi terbaik dibandingkan dua tim lain yang naik dari Liga 2: Bhayangkara (peringkat 10) dan Persijap (peringkat 17/zona degradasi).

Meskipun Rafinha sudah tak lagi berseragam PSIM, namanya tetap melekat dalam sejarah klub sebagai sosok kunci dalam momen emas promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Penulis :
Gerry Eka