
Pantau.com - Legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata menilai penerus ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus diberi target tinggi oleh PBSI. Hal ini, menurutnya agar para atlet terpacu untuk menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Kriteria Pengganti Butet, Legenda Bulu Tangkis Indonesia: Harus Bandel dan Cuek
Pasangan Owi/Butet -sapaan Tontowi/Liliyana- dipastikan berarkhir pasca gelaran Indonesia Master 2019. Pasalnya, Butet memutuskan untuk pensiun sebagai pemain di usia 33 tahun.
Tongkat estafet pun langsung diberikan kepada dua ganda campuran yakni Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle, serta Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sayangnya, kedua ganda campuran ini belum bisa berbicara banyak.
Baik Hafiz/Glo maupaun Praveen/Melati acapkali mengalami inkonsistensi penampilan. Meski pasangan Hafiz/Glo sempat menjadi juara di ajang Thailand Open 2018 silam yang sekaligus menjadi gelar pertama keduanya.
Oleh karena itu, Koh Chris -sapaan Christian Hadinata- PBSI harus memberikan target besar pada turnamen terdekat yang akan diikuti, yakni All England. Koh Chris mengatakan, PBSI setidaknya memberikan target minimal sampai ke semifinal bagi kedua pasangan ini.
“Tapi ya memang untuk papan atas sih harus berani (kasih target) ya. Kalau berandai-andai itu ada dampak psikologis yang kurang baik bagi atletnya. Atlet jadi tak merasa punya tanggung jawab penuh,” ucap Koh Chris.
Baca juga: Berdamai dengan Federasi, Pebulu Tangkis Denmark Kembali Perkuat Timnas
“Harusnya pelatih berani, paling tidak mereka di All England masuk semifinal. Agar sampai Olimpiade dan turnamen kelas atas, All England minimal semifinal. Dari jam terbang sih harusnya ada yang bisa. Kalau diandai-andai kan nanti enggak maskimal. Harus ada pressure,” tambahnya.
- Penulis :
- Gilang