
Pantau.com - Tugas Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Joko Driyono, adalah menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB), bukan menyelesaikan periode jabatan Ketua Umum PSSI yang ditinggalkan Edy Rahmayadi hingga 2020.
“Memang tugas Plt Ketua Umum PSSI menyelenggarakan KLB, bukan menyelesaikan periode jabatan Ketua Umum, apalagi melanggengkan kekuasaan,” ungkap Ketua Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali kepada wartawan, Kamis (7/2/2019).
Hal ini juga sejalan dengan pesan Edy Rahmayadi ketika menyatakan mundur dari jabatan Ketum PSSI dalam Kongres PSSI di Bali, Minggu 20 Januari 2019. Saat itu mantan Pangkostrad yang kini Gubernur Sumatera Utara tersebut berpesan agar Jokdri, panggilan akrab Wakil Ketua Umum I PSSI, segera menggelar KLB setelah ditunjuk menjadi Plt Ketum PSSI.
Baca Juga: Joko Driyono Tampil dengan 'Wajah Baru', akankah Menyusul?
Edy Rahmayadi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI pada 10 November 2016 dan akan berakhir masa jabatannya pada 2020.Menurut Akmal, selain 2/3 voters atau pemilik hak suara yang bisa mengusulkan KLB, berdasarkan ketentuan Statuta PSSI, para anggota Executive Committee (Exco) atau Komite Eksekutif PSSI bisa pula mengusulkan KLB.
“Exco pun bisa mengusulkan KLB,” tegasnya.
Akmal menilai, saat ini PSSI sudah dalam kondisi darurat setelah sejumlah pengurusnya menjadi tersangka match fixing (skandal pengaturan skor pertandingan) seperti Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah yang juga anggota Exco PSSI, Johar Lin Eng, dan anggota Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Dwi Irianto alias Mbah Putih, dan ada pula yang mengundurkan diri seperti anggota Exco, Hidayat dan Gusti Randa, sehingga KLB merupakan satu-satunya solusi. “KLB adalah solusi yang tepat,” cetusnya.
Baca Juga: Gantikan Edy Rahmayadi, Joko Driyono Fokus Dua Program Tahun Ini
Akmal menduga, para pemilik hak suara PSSI saat ini dalam kondisi nyaman terhadap keberadaan Jokdri selaku Plt Ketum PSSI, sehingga nyaris mustahil berharap mereka meminta PSSI menggelar KLB.
“Exco bisa ambil inisiatif,” tandasnya.
Desakan agar PSSI menggelar KLB sebelumnya disuarakan klub-klub seperti Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, Presiden Persijap Jepara Esti Puji Lestari, serta Asprov-Asprov seperti Ketua Asprov PSSI DI Yogyakarta Bambang Kuncoro.
Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta Uden Kusumawijaya bahkan bersuara lantang dalam Kongres PSSI di Bali 20 Januari lalu tentang perlunya KLB PSSI untuk memilih Ketum PSSI definitif pasca-mundurnya Edy Rahmayadi.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta