HOME  ⁄  Olahraga

5 Klub Luar Negeri yang Dimiliki Pengusaha Indonesia

Oleh Kontributor RZS
SHARE   :

5 Klub Luar Negeri yang Dimiliki Pengusaha Indonesia

Pantau.com - Sepakbola modern di era saat ini tak hanya memperlihatkan prestasi di lapangan, tetapi juga mampu menjadi industri yang menjanjikan. Lantas, beberapa pengusaha mau menggelontorkan dana untuk sebuah klub sepakbola.

Salah satu kunci sukses adalah Chelsea yang dibeli Roman Abramovich, mampu menjuarai trofi Liga Champions. Begitu juga dengan bos taipan minyak, Syeikh Mansour yang membawa Manchester City juara Premier League.

Tak ingin kalah, pengusaha Indonesia pun mulai tertarik membeli sebuah klub. Baru-baru ini jagat bisnis dan olahraga dalam negeri dikagetkan dengan diberitakan Grup Djarum melalui SENT Entertainment LTD mengakuisisi klub Serie C Italia, Como 1907.

Pantau.com kali ini merangkum, klub luar negeri yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia. Ada siapa saja dan bagaimana sepak terjang mereka?

1. Inter Milan (Italia)

Erick Thohir ketika memiliki saham di Inter Milan. (Foto: Istimewa)


Erick Thohir sempat menguasai saham Inter Milan. Ia mengakuisisi 70 persen saham Nerazzurri yang sebelumnya dimiliki Massimo Moratti. Namun, Thohir kemudian memutuskan melepas kepemilikan sahamnya. Ia hanya tiga tahun memegang pucuk tertinggi kekuasaan di Inter Milan.

Di mana Thohir menjual sahamnya ke pengusaha China, Suning Grup sebesar 39 persen sehingga ia hanya memiliki 31 persen Saham Inter. Praktis kini pengaruh Thohir sepenuhnya hilang usai ia memutuskan menjual sisa sahamnya di Inter kepada perusahaan asal Hong Kong, Lion Rock pada Januari 2019.

Baca juga: Klub Liga Italia Como Dimiliki Orang Terkaya Indonesia

2. Tranmere Rovers (Inggris)

Tranmere Rovers. (Foto: Independent)

Tranmere Rovers diakuisisi oleh pengusaha Indonesia. Klub kasta ketiga Liga Inggris ini sahamnya dibeli oleh Santini Group.
Santini Group didirikan oleh pengusaha Indonesia yaitu Sofjan Wanandi pada tahun 1994. Kini tiga Wandi, Lukito, dan Paulus Wanandi memiliki perusahaan ini.

3. Lechia Gdanks (Polandia)

Egy Maulana Vikri. (Foto: Istimewa)

Klub yang dibela Egy Maulana Vikri ini sahamnya 10 persen dimiliki oleh PT Veritra Sentosa Internasional (Paytren). Paytren merupakan perusahaan milik Ustaz Yusuf Mansur.

Ustaz kondang ini membeli saham Lechia pada 2018. Ia diyakini harus menggelontorkan sebesar 2,5 juta Euro atau sekitar Rp41,2 miliar untuk memiliki 10 persen saham tim kasta tertinggi Liga Polandia tersebut.

Baca juga: 5 Rekan Satu Tim yang Gak Pernah Akur, Alasannya Ada yang Konyol

4. Leicester City (Inggris)

Leicester City sahamnya pernah dimiliki pengusaha Indonesia. (Foto: Fox Sport)

Juara Premier League musim 2015/2016 ini sahamnya pernah 20 persen dimiliki oleh orang Indonesia yaitu Iman Arif. Iman diketahui sempat memiliki saham sebesar 20 persen di Leicester pada 2011 silam.

Namun, setahun kemudian, ia melepaskan keseluruhan sahamnya. Iman memilih melepas sahamnya ke perusahaan pemilik saham mayoritas Liecester, King Power. Perusahaan asal Thailand tersebut 100 persen memiliki saham di Leicester.

5. DC United (Amerika Serikat)

Erick Thohir ketika memiliki saham di DC United. (Foto: Istimewa)

Sebelum Inter Milan, Erick Thohir sempat mengakusisi DC United pada 2012 lalu. Ia bersama rekannya Jason Levien memiliki saham klub Major League Soccer (MLS) sebesar 78 persen.

Dalam 6 tahun tepatnya pada Agustus 2018, Thohir melepas sahamnya di DC United. Saham milik Thohir tersebut kini sepenuhnya dikuasai oleh Levien. Ia saat ini menjadi presiden DC United bersama Stephen Kaplan.

Penulis :
Kontributor RZS