
Pantau.com - Sebanyak tujuh pebulu tangkis India memutuskan mundur dari turnamen All England 2020 yang digelar di Arena Birmingham, 11-15 Maret mendatang karena kekhawatiran penularan virus korona.
Tujuh pebulu tangkis tersebut adalah tunggal putra HS Prannoy, Sameer Verma, Sourabh Verma, ganda putra Chirag Shetty, Satwiksairaj Rankireddy, Manu Attri, dan Sumeeth Reddy.
Baca juga: Menilik Peluang Ganda Campuran di All England 2020
Sementara beberapa pemain lainnya seperti Saina Nehwal, P V Sindhu, Kidambi Srikanth, Ashwini Ponnappa, N Sikki Reddy dan Pranaav Jerry Chopra akan tetap berpartisipasi pada kejuaraan Super 1.000 itu.
"Beberapa pemain telah menulis (surat) kepada BAI (Asosiasi Bulu Tangkis India), menginformasikan soal keputusan mereka mundur dari All England 2020," kata Sekretaris BAI Ajay Singhania kepada Kantor Berita India, Press Trust of India (PTI).
Pemain ganda putra nomor 10 dunia Chirag Shetty menambahkan para pebulu tangkis merasa khawatir untuk terbang ke Dubai karena alasan penularan wabah virus korona.
"Semua orang khawatir dengan wabah virus korona. Di Inggris, kasus positif virus korona sudah mencapai angka 90 kasus, jadi ini telah menjadi pertimbangan kami (untuk mundur)," ujar Chirag.
"Kami juga harus terbang melalui bandara Dubai, yang merupakan salah satu bandara tersibuk, dan itu bisa membuat kami rentan (tertular)," katanya lagi.
India memang cukup waspada terhadap virus korona yang mulai merebak ke berbagai negara di Eropa. Sebelumnya, tim putri India juga memutuskan menarik diri dari Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia di Filipina pada Februari lalu dengan alasan yang sama.
Baca juga: All England 2020: The Daddies Enggan Terbeban Status Juara Bertahan
Di tengah kekhawatiran tersebut, Asosiasi Bulu Tangkis Inggris memutuskan untuk tetap menyelenggarakan All England 2020 sembari terus memantau perkembangan terkini terkait kasus korona.
Inggris memang menjadi salah satu negara yang telah melaporkan kasus positif virus korona. Berdasarkan pemutakhiran data dari Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial Inggris per 7 Maret, telah ada 206 kasus terkonfirmasi positif virus korona, sedangkan dua kasus berakhir dengan kematian.
- Penulis :
- Reza Saputra