
Pantau.com - Meski mencatat kemenangan 1-0 atas Perseru Serui di Stadion Gajayana, Malang, Kamis 17 Mei malam WIB, pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago mengecam kepemimpinan wasit Totok Fitrianto. Sang pengadil dianggap tak layak bertugas di Liga 1 2018. Jacksen menyatakan, banyak keputusan janggal yang ditunjukkan wasit, terutama di babak kedua. Pelatih asal Brasil itu bersyukur pertandingan tersebut tidak digelar di Serui.
Baca Juga: Bertandang ke Medan, Barito Putra Andalkan Permainan Kolektif
“Semua mata bisa melihat kepemimpinan wasit. Apakah kualitas wasit tadi kurang dan di bawah standar, atau kesengajaan? Saya berikan pertanyaan itu kepada mereka (wasit). Saya tidak pernah bicara wasit sama sekali, saya bicara karena kebetulan tim saya menang,” ujar Jacksen.“Babak kedua sangat memalukan. Selama sekian tahun di Indonesia, saya sering mengalami hal-hal aneh. Pemain kami di ruang ganti semua bilang, kalau main di Serui sana dengan wasit begini, kami bisa kalah empat sampai lima gol,” tambahnya.“Saya respek kepada tim Serui yang bagus. Semoga orang di Jakarta mengevaluasi hal-hal seperti itu. Permainan sudah bukan keras, tapi kasar. Saya memberikan instruksi agar pemain melayani apa yang diberikan kepada mereka. Coba kalau ribut, pasti pemain salah, padahal ada pemicunya. Ini benar-benar memalukan,” urainya.Di luar kepemimpinan wasit, Jacksen memuji semangat anak asuhnya dan tidak terkendala menjalani laga di hari pertama puasa. Apalagi kemenangan tersebut diperoleh di hari pahlawan Banjarmasin.“Kami jelas sangat bersyukur dengan hasil yang sangat luar biasa. Kami mendapat kemenangan di awal bulan puasa dengan mayoritas pemain dalam keadaan puasa. Seperti yang saya katakan sebelumnya, ibadah puasa tidak melemahkan pemain, namun justru mendekatkan dengan pencipta,” tutur Jacksen.“Hari ini (Kamis, 17/5/2018) juga kebetulan adalah hari salah satu Pahlawan dari Banjarmasin, sehingga dalam meeting tadi kami coba membawa semangat Banjarmasin dengan kalimat: 'Waja sampai kaputing'. Nama stadion 17 Mei kandang kami juga bukan sebuah kebetulan, namun merupakan sebuah pesan jika ingin mencapai hasil harus memberikan pengorbanan seperti pahlawan,” tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta