
Pantau - Penjual mobil seken atau bekas mulai resah dengan penurunan harga mobil listrik bekas yang cukup tajam. Nilai kendaraan elektrik bekas bisa terjun bebas, bahkan hingga belasan juta rupiah setiap bulan.
"Mobil listrik China terus merilis model baru, harganya pun semakin terjangkau," Chief Operating Officer Focus Motor Group Azka Maulana dilansir dari Antara, Rabu (18/12/2024).
Azka menjelaskan bahwa harga model seperti Wuling Airev bisa turun antara Rp10 juta hingga Rp15 juta per bulan.
Baca juga: Soal Kenaikan PPN 12%, Mobil Bekas Ikut Kena Dampak Kenaikan Harga
Fenomena ini semakin diperburuk dengan kebijakan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang sering menurunkan harga dalam waktu singkat untuk bersaing.
Hal ini menambah kerugian bagi penjual mobil bekas, terutama yang mengandalkan mobil listrik.
CEO Focus Motor Group Agustinus mengungkapan pengalaman tentang penurunan harga mobil listrik bekas yang sangat drastis.
Baca juga: Jangan Mudah Tertipu! Ini 8 Ciri Mobil Bekas Tabrakan yang Harus Diperiksa
Ia membeli mobil listrik bekas seharga Rp300 juta, namun beberapa bulan kemudian harga anjlok menjadi Rp169 juta setelah peluncuran varian baru yang lebih murah.
Agustinus berharap pemerintah segera menetapkan regulasi yang membatasi penurunan harga mobil listrik.
“Harga yang terus turun membuat pembiayaan menjadi tak menarik bagi perusahaan keuangan. Pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang stabil agar pasar mobil listrik tetap sehat,” pungkas Agustinus.
- Penulis :
- Sofian Faiq