Pantau Flash
HOME  ⁄  Otomotif

Intip Garasi Mendiktisaintek usai Bikin Geger Diduga Tampar ASN

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Intip Garasi Mendiktisaintek usai Bikin Geger Diduga Tampar ASN
Foto: Potret mobil BYD Seal 2024 senilai Rp700 juta - dok BYD

Pantau - Nama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, tengah jadi perbincangan hangat di media sosial. Sorotan semakin tajam setelah munculnya video aksi unjuk rasa yang melibatkan ratusan ASN dari Kementerian Diktisaintek.

Mereka menuntut keadilan setelah pemberhentian salah satu pegawai, Neni Herlina. Dalam video yang viral di media sosial, mobil dinas RI 25 milik Satryo disoraki "turun" saat melintas di parkiran.

Namun, ada sisi lain yang menarik untuk disimak. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diajukan pada 7 Desember 2024, Satryo tercatat memiliki total kekayaan mencapai Rp46 miliar.

Baca juga: Ogah Pakai Mobil Dinas, Yuk Intip Isi Garasi Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi

Sebagian besar hartanya terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp33,65 miliar, sementara kas dan setara kas mencapai Rp11 miliar. 

Namun, alat transportasi menjadi salah satu aset dengan nilai terkecil, yang terdiri dari empat kendaraan dari berbagai macam brand.

Keempat mobil tersebut yakni BMW X3 2016 senilai Rp400 juta, BYD Seal 2024 Rp700 juta, kemudian ada Toyota Kijang Innova Reborn 2020 Rp200 juta, dan Ford Escape 2011 Rp100 juta.

Sebagaimana diketahui dalam aksi tersebut, para ASN membawa spanduk yang mengecam perilaku Satryo dan keluarganya. 

Baca juga: Punya 6 Mobil, Yuk Intip Isi Garasi Anggot DPD Alfiansyah Komeng

Kecaman tersebut bertuliskan seperti "Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!" serta "Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga."

Di depan gedung Kemdiktisaintek, terdapat spanduk yang menyerukan, "Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat." 

Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, menanggapi bahwa ini adalah dinamika biasa dalam pemekaran organisasi dan pihaknya siap untuk melakukan dialog persuasif.

Penulis :
Sofian Faiq

Terpopuler