Pantau Flash
HOME  ⁄  Otomotif

Penjualan Motor Listrik Indonesia Jauh Tertinggal, Ini Penyebabnya

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Penjualan Motor Listrik Indonesia Jauh Tertinggal, Ini Penyebabnya
Foto: Ilustrasi motor listrik - dok Aspri/am

Pantau - Pasar motor listrik Indonesia terus menjanjikan potensi besar, tetapi penjualan motor bensin masih jauh mengungguli. Wakil Menteri Perindustri Indonesia, Faisol Riza, mengungkapkan data penjualan pada 2024.

"Penjualan motor konvensional mencapai 6,3 juta unit, sementara motor listrik hanya 77 ribu unit, atau sekitar 1,2 persen dari total pasar," kata Faisol seperti dikutip dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).

Faisol menilai angka ini menjadi peluang besar bagi kendaraan listrik yang terus berkembang. Penjualan motor listrik dipengaruhi oleh insentif yang diberikan pemerintah.

Baca juga: Menperin: Aturan Insentif Motor Listrik 2025 Segera Selesai

Namun, stok motor listrik di dealer menumpuk karena ketidakpastian subsidi yang sudah berakhir tahun lalu. Konsumen masih menunggu kepastian terkait kebijakan tersebut.

Sementara itu, Pengamat otomotif Yannes Pasaribu, menjelaskan bahwa inflasi dan tingginya biaya hidup membuat konsumen menunda pembelian motor listrik. 

"Motor listrik yang harganya lebih tinggi menjadi pilihan yang ditunda," ujar Yannes.

Baca juga: AISI Beberkan Penyebab Motor Listrik Tak Diminati Masyarakat, Pemerintah Gagal Ciptakan Industri Ramah Lingkungan?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan kemungkinan subsidi Rp 7 juta per unit motor listrik diperpanjang di 2025. 

"Subsidi ini penting untuk percepatan adopsi kendaraan listrik," tambah Airlangga.

Meski sudah ada insentif, penjualan motor listrik masih jauh dari target. Skema potongan Rp 7 juta ternyata belum maksimal menyerap pasar.

Penulis :
Sofian Faiq
Editor :
Sofian Faiq