Pantau - Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan bahwa kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) lebih efisien dan hemat biaya dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil (ICE). BEV mengubah 85-90 persen energi listrik menjadi tenaga, sedangkan ICE hanya 20-30 persen, karena sebagian besar energi terbuang sebagai panas.
"BEV lebih hemat dalam jangka panjang, terutama dengan kenaikan harga BBM dan insentif pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan," kata Yannes dikutip seperti dalam keterangannya, Jumat (28/2/2025).
Yannes menjelaskan perbandingan biaya antara BEV dan ICE dari jarak 100 kilometer, BEV mengonsumsi sekitar 15 kWh yang setara dengan Rp22.500.
Baca juga: YLKI Desak Pemerataan SPKLU, Jangan Hanya di Kota Besar
Sedangkan untuk kendaraan ICE kata Yannes, membutuhkan sekitar Rp120.000 untuk 8 liter bahan bakar.
Penghematan BEV bisa mencapai 80 persen dibandingkan ICE untuk jarak tempuh yang sama.
Selain itu, biaya perawatan BEV juga lebih rendah karena memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak.
Baca juga: Indonesia Siap Jadi Kekuatan Baru di Industri Baterai Kendaraan Listrik
Perawatan BEV fokus pada sistem pendingin baterai dan rem, sementara ICE memerlukan perawatan mesin, transmisi, hingga sistem pembuangan, yang membuat biaya perawatan tahunan BEV 30-50 persen lebih murah.
Namun, harga beli BEV yang lebih tinggi dan keterbatasan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih menjadi tantangan utama.
Meski demikian, dengan semakin banyaknya pilihan mobil listrik terjangkau dan peningkatan jangkauan baterai yang kini rata-rata mencapai 400 km, masalah jarak tempuh semakin teratasi.
- Penulis :
- Sofian Faiq
