
Pantau Haji - Ibadah Haji diwajibkan bagi umat Islam yang mampu secara fisik, finansial, dan mental untuk melaksanakannya. Melaksanakan ibadah Haji tidak bisa dilakukan secara sembarangan, agar menjadi Haji yang mabrur kamu perlu mengetahui tata cara Haji dengan benar.
Tata cara haji perlu dipahami dengan baik oleh setiap Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji. Lantas bagaiman tata caraa yang benar berdasarkan syariat islam?
Menurut agama Islam, terdapat tata cara yang harus diikuti dalam menjalankan ibadah haji. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam tata cara haji yang benar:
Niat
Jika ingin melakukan ihram, maka harus lebih dulu melakukan niat di dalam hatinya. Disunnahkan menjadi pengiring baik dalam hati maupun secara lisan.
نويْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ.
Latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillaahi 'Azza Wajalla, labbaik allahumma labbaik.
Artinya: "Aku berniat haji dan ihram hanya karena mengharap rida Allah, aku menyambut panggilan-Mu, ya, Allah, aku menyambut panggilan-Mu."
Dalam hal ini wajib hukumnya untuk berniat dalam hati, sedangkan niat secara lisan hukumnya adalah sunnah.
Imam An Nawawi menjelaskan bahwa hanya niat dalam hati hajinya sudah sah, tetapi jika hanya niat dengan lisan, maka hukumnya tidak sah.
Ihram
Ihram adalah keadaan suci yang harus dipenuhi sebelum memulai ibadah haji. Pada hari Tarwiyah, yang merupakan hari kedelapan bulan Dzul Hijjah, orang-orang yang menunaikan haji tamattu' melakukan ihram haji.
Ihram dilakukan di miqat, yaitu tempat tertentu yang telah ditentukan. Ada beberapa miqat yang digunakan oleh jemaah haji, yaitu:
- Miqat Dzulhulaifah (Yalamlam) untuk jemaah haji yang berangkat dari Madinah.
- Miqat Juhfah (Bir Ali) untuk jemaah haji yang berangkat dari Damaskus, Amman, dan Mesir.
- Miqat Qarnul Manazil (Yanbu) untuk jemaah haji yang berangkat dari Mesir, Afrika, dan Yaman.
- Miqat Zatu Irqin (Lalu) untuk jemaah haji yang berangkat dari Irak, Iran, dan Turki.
Saat ihram, jemaah haji harus mengenakan pakaian ihram berupa dua helai kain putih yang tidak berjahit. Satu helai kain dililitkan di sekeliling pinggang dan satu helai kain lainnya dililitkan di atas bahu.
Bagi jemaah haji perempuan tidak memiliki ketentuan pakaian ihrsm khusus, tetapi sebaiknya memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Wukuf di Arafah
Pada hari kesembilan bulan Dzul Hijjah, yang disebut sebagai hari Arafah, para jamaah haji berangkat dari Mina ke Arafah.
Di Arafah, mereka melakukan wukuf, yaitu berdiri di Padang Arafah dari zhuhur hingga matahari terbenam.
Selama wukuf, jamaah haji berdoa, berzikir, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji bergerak menuju Muzdalifah untuk menghabiskan malam di sana. Di Muzdalifah, mereka melaksanakan shalat Maghrib dan Isya secara berjamaah, serta mengumpulkan batu untuk melontarkan jumrah.
Melontarkan Jumrah
Setelah Muzdalifah, jamaah haji melontarkan jumrah, yaitu melempar batu ke tiga tiang yang melambangkan setan. Ini dilakukan sebagai simbol mengusir godaan setan.
Setelah melontarkan jumrah, jamaah haji melakukan qurban, mencukur rambut, dan melepas ihram.
Thawaf
Setelah melepas ihram, jamaah haji melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah tujuh kali dalam arah searah jarum jam. Thawaf ini merupakan salah satu rukun haji yang penting.
Sa'i
Setelah thawaf, jamaah haji melakukan sa'i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i ini mengenang perjuangan Hajar mencari air untuk putranya, Ismail.
Tahallul
Setelah menyelesaikan sa'i, jamaah haji melakukan tahallul, yaitu melepas pakaian ihram dan memasuki keadaan bebas dari larangan-larangan ihram.
Setelah tahallul, jamaah haji dapat melakukan aktivitas normal seperti memakai pakaian biasa dan menggunakan wewangian.
Itulah beberapa langkah penting dalam tata cara haji yang benar menurut agama Islam. Penting bagi setiap muslim yang akan menunaikan haji untuk mempelajari tata cara ini dengan baik sebelum berangkat ke Tanah Suci
Berapa Lama Waktu Ibadah Haji?
Dijelaskan dalam situs resmi Kementerian Agama (Kemenag RI), waktu ibadah haji atau total masa operasional dari hari keberangkatan hingga kepulangan jemaah berlangsung selama 30 hari.
Rinciannya adalah 15 hari jemaah gelombang pertama dan 15 hari sisanya untuk jemaah di gelombang kedua. Durasi paling lama masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi ditetapkan oleh Kemenag selama 42 hari.
Rangkaian pada ibadah haji membutuhkan waktu yang lumayan lama, umumnya berkisar selama 4-5 hari, berbeda dengan umrah yang hanya membutuhkan waktu selama 2-3 jam.
- Penulis :
- Sofian Faiq