
Pantau - Kondisi arus balik Lebaran 2025 menuju Jakarta terpantau kondusif dengan dukungan sejumlah skema rekayasa lalu lintas, mulai dari sistem satu arah hingga contraflow yang diberlakukan secara terintegrasi.
Pemantauan Udara dan Penurunan Angka Kecelakaan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantau langsung arus balik Lebaran 2025 menggunakan helikopter.
Peninjauan dilakukan bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Dirut Jasa Raharja Rivan Purwantono.
Dari pantauan udara hingga Kilometer 72 Tol Cipali, arus lalu lintas terpantau ramai namun lancar.
"Alhamdulillah dari rekayasa yang ada, kita mendapatkan laporan bahwa baik dari sisi kelancaran ini juga terjadi peningkatan dibanding tahun 2024, di mana untuk mudik 5 jam 46 menit dan untuk balik 5 jam 6 menit ini jauh lebih cepat dibandingkan tahun 2024," ujar Jenderal Sigit.
Jumlah pemudik tahun ini meningkat sebesar 0,6% dibandingkan tahun lalu.
Meski demikian, angka kecelakaan tercatat mengalami penurunan baik dalam arus mudik maupun arus balik.
Penurunan ini dianggap sebagai hasil dari koordinasi dan kerja sama lintas sektor yang terlibat dalam pengamanan Lebaran 2025.
Tiga Rekayasa Lalu Lintas yang Berlaku
- 1. Sistem One Way Nasional:
Sistem satu arah diberlakukan dari wilayah timur menuju arah Jakarta guna mengurangi kemacetan di titik-titik rawan penumpukan kendaraan. - 2. Contraflow:
Selain sistem satu arah, contraflow juga diberlakukan di beberapa titik tol untuk mempercepat arus kendaraan saat terjadi kepadatan. - 3. Pemantauan Terintegrasi:
Seluruh kebijakan rekayasa lalu lintas dipantau secara real time oleh Kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan instansi terkait lainnya, memungkinkan penyesuaian cepat sesuai kondisi di lapangan.
Kombinasi ketiga skema ini dinilai berhasil menjaga kelancaran arus balik Lebaran 2025.
- Penulis :
- Pantau Community