
Pantau - Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Masri Ikoni, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran Polri atas keberhasilan pengamanan arus mudik Lebaran 2025.
Masri menyebut kesuksesan ini merupakan hasil dari kolaborasi solid antara Polri, TNI, Kementerian Perhubungan, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Menurutnya, kesiapan dan kerja keras Kapolri serta seluruh personel Polri sangat memuaskan masyarakat.
Teknologi Canggih dan Skema Lalin Efektif Turunkan Kecelakaan hingga 30 Persen
Masri menyoroti penggunaan sistem digital oleh Polri yang mampu memantau arus mudik secara real-time.
Ia menyatakan bahwa tagline Polri, "Mudik Aman Keluarga Nyaman", benar-benar diwujudkan secara nyata di lapangan.
Hasilnya, masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dengan aman, nyaman, dan lancar menuju kampung halaman.
Berdasarkan data dari Korlantas Polri, angka kecelakaan lalu lintas secara nasional turun sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan tersebut didukung oleh kinerja petugas di lapangan serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Skema rekayasa lalu lintas yang digunakan secara terpusat juga turut menunjang keberhasilan, seperti sistem ganjil genap, contraflow, one way lokal, dan one way nasional.
Polri memanfaatkan berbagai teknologi pendukung, antara lain CCTV, body worn camera, algoritma road safety, e-Turjawali, GPS kendaraan Korlantas, peta digital terintegrasi Jasamarga, dan sistem manajemen keselamatan jalan yang terintegrasi.
Pengawasan Harga Pangan hingga Penindakan MinyaKita Tak Sesuai Ukuran
Tidak hanya fokus pada pengamanan arus mudik dan wisata, Kapolri juga menginstruksikan jajarannya untuk menjaga stabilitas harga sembako selama Ramadan dan Lebaran.
Polri menindak tegas pelaku yang bermain harga bahan pokok dan melakukan pengawasan melalui sistem digital seperti aplikasi Satgas Pangan Polri, PIHPS, SP2KP Kemendag, dan Panel Harga BAPANAS secara real-time.
Sosialisasi kepada pelaku usaha juga digencarkan agar tidak menimbun stok barang kebutuhan pokok.
Pengawasan dilakukan langsung ke produsen, cold storage, pasar tradisional, dan retail modern.
Untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga, Polri juga menggelar Gerakan Pasar Murah serta memastikan distribusi bahan pokok penting (bapokting) tetap lancar.
Dalam proses tersebut, Satgas Pangan Polri menemukan pelanggaran pada produk MinyaKita yang isi kemasannya tidak sesuai dengan ukuran yang seharusnya.
Kasus tersebut telah ditindak secara hukum oleh pihak berwenang sebagai bentuk komitmen Polri dalam menjamin keadilan dan perlindungan konsumen.
- Penulis :
- Pantau Community