Pantau - Bawaslu RI memantau sejumlah akun media sosial (medsos) buzzer yang kerap kali bikin gaduh saat Pemilu. Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyebut, akun-akun tersebut perlu dipantau bersama.
Mulanya, Bagja berbicara ihwal akun medsos milik peserta Pemilu 2024. Bagja menegaskan, Bawaslu hanya akan memantau akun medsos milik peserta Pemilu 2024.
"Kemudian gimana di medsos, ini masih dalam area tak bertuan lah, untuk itu medsos, yang harusnya kita sekarang medsos, diawasi itu medsos punya peserta Pemilu," kata Bagja saat diskusi di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2023).
Bagja percaya apabila akun medsos milik peserta Pemilu 2024 tak bakal saling serang. Dia mencontohkan saat Pemilu 2019, tak ada akun peserta Pemilu yang menyerang peserta lain.
"Saya yakin medsos punya peserta Pemilu tidak akan menyerang peserta lain, hampir," katanya.
"2019, lima akun medsos (tiap peserta), itu tidak ada yang kemudian menyerang. Sekarang 10 apa 20 medsos diperbolehkan untuk peserta Pemilu, saya yakin ini nggak ada masalah," sambung dia.
Menurutnya, yang menjadi pekerjaan rumah (PR) Bawaslu adalah mengawasi akun media sosial di luar milik peserta Pemilu dan buzzer. Pasalnya, lanjut Bagja, sederet akun itu lebih berpotensi untuk saling serang.
"Namun, yang masalah adalah medsos di luar peserta Pemilu. Buzzer dan kawan-kawan, ini juga harus kita batasi," jelasnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino
