
Pantau - Dua orang komisioner Bawaslu OKU diduga menerima suap dari calon legislatif pada Pemilu 2024. Komisioner Bawaslu OKU minta keamanan lantaran merasa diancam.
Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni mengatakan keduanya merasa terancam setelah menjanjikan korban akan lolos sebagai anggota DPRD.
"Jadi dua komisioner Bawaslu OKU ini kami beri ruang keamanan karena merasa ada ancaman dari beberapa orang," kata Imam, Selasa (5/3/2024).
Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait dugaan kasus suap tersebut untuk memastikan kebenaran dan keadilan dalam penanganan kasus tersebut.
“Perihal isu dugaan suap yang beredar juga akan didalami. Apapun itu informasinya menjadi kebijakan kami dalam melakukan penyelidikan,” tegasnya.
Diketahui, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Selatan memanggil dua oknum Komisioner Bawaslu Ogan Komering Ulu (OKU) yang menjadi terduga penerima suap pada Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan mengatakan pihaknya telah menerima informasi tersebut dan memanggil kedua oknum itu untuk dilakukan klarifikasi.
"Hari ini sudah kami meminta kedua oknum tersebut untuk datang ke Kantor Bawaslu Sumsel. Namun, hingga sore ini mereka belum datang," katanya.
Bawaslu Sumsel belum dapat memberikan tanggapan lebih lanjut sebab belum ada klarifikasi terkait permasalahan tersebut.
Sebelumnya, beredar isu di media sosial bahwa dua orang oknum komisioner Bawaslu OKU berinisial F dan AK diamankan di Mapolres setempat karena diduga menerima suap dalam Pemilu 2024.
Keduanya diduga menerima suap sebesar Rp1,340 miliar dengan menjanjikan seorang calon legislatif (caleg) dapat lolos menjadi anggota DPRD setempat dengan iming-iming memperoleh 4.000 suara di Dapil 1 Baturaja Timur.
(Sumber: ANTARA)
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
- Editor :
- Fithrotul Uyun