
Pantau - Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, merespons sikap PKS yang membuka peluang mendukung Ridwan Kamil (RK) di kontestasi Pilgub Jakarta 2024.
PKS menganggap Anies tidak berhasil mengajak partai politik lain untuk bergabung dalam koalisi, meski sudah diberi tenggat waktu.
"Kami percaya bahwa aspirasi rakyat Jakarta akan terus dijaga. Karena semua partai mendapatkan kursi itu aspirasi dari rakyat dan aspirasi rakyat Jakarta sejauh ini kalau kita perhatikan, DPW-DPW partai di Jakarta sudah mengusulkan nama," ujar Anies di Akademi Bela Negara, Kamis (8/8/2024).
Anies menyatakan, nama-nama yang diusulkan oleh DPW partai di Jakarta mencerminkan aspirasi warga Jakarta. Ia optimis bahwa partai-partai yang mendukungnya akan tetap istikamah.
Baca Juga: PKS Pertimbangkan Bergabung dengan KIM Plus di Pilkada Jakarta
"Nah nama-nama itu adalah cerminan dari aspirasi warga. Nah saya percaya dan sampai sekarang kan juga masih sama bahwa semua akan bekerja bersama untuk nantinya bersama-sama memenangkan Pilkada Jakarta," ucap Anies.
Anies juga menginginkan agar Jakarta ke depannya lebih modern dan menjadi kota global. Ia percaya partai-partai yang telah mendapatkan amanat dari rakyat akan tetap menjaga amanat tersebut.
"Itulah yang menjadi fokus kami selama ini dan kami percaya semua partai juga menginginkan agar Jakarta menjadi maju dan berkembang, kita fokusnya ke situ," pungkasnya.
Sebelumnya, PKS mengaku sudah kehabisan waktu mencari koalisi pendukung Anies Baswedan sejak ia dideklarasikan pada 25 Juni 2024.
Baca Juga: 'Kutukan Petahana' Bayangi Langkah Anies di Pilgub Jakarta
Mereka memberikan batas waktu 40 hari, namun pasangan Anies-Sohibul Iman belum mendapatkan rekan koalisi.
“Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari yakni sejak 25 Juni deklarasi pasangan AMAN [Anies-Sohibul Iman] adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk sama-sama mengusahakan agar tiket ini berlayar,” kata Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/8/2024).
PKS pun memberikan sinyal untuk menarik dukungan dan beralih kepada Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mengusung Ridwan Kamil. Opsi ini tengah dirapatkan di internal partai.
“Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM di mana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS,” lanjutnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas