Mulai Sadar, Golkar Dukung Airin Rachmi Diany di Pilgub Banten 2024

Pantau - Partai Golkar secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Pengumuman ini disampaikan oleh petinggi Golkar dalam acara yang digelar pada Selasa, yang sekaligus menandai akhir dari tahapan pencalonan partai di seluruh Indonesia.

"Ibu Airin adalah salah satu kader terbaik Partai Golkar. Sebagai anak kandung Golkar, rasanya tidak pas jika beliau tidak diantarkan untuk ikut berkompetisi dalam Pilgub Banten 2024," kata Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Dalam pencalonannya, Airin akan berpasangan dengan Ade Sumardi dari PDIP. Langkah ini dinilai sebagai bentuk keterbukaan Golkar terhadap kerja sama dengan partai lain, mencerminkan nilai pluralisme dan inklusivitas yang dijunjung tinggi oleh partai berlambang pohon beringin ini.

"Penunjukan Pak Ade Sumardi dari PDIP sebagai pasangan Ibu Airin menunjukkan bahwa Golkar sangat terbuka dan inklusif. Kami tidak pernah membeda-bedakan calon dari manapun, selama tujuan utamanya adalah kesejahteraan rakyat," lanjutnya.

Pengumuman ini merupakan bagian dari strategi Partai Golkar yang telah memproses pencalonan di 37 provinsi di seluruh Indonesia. Dengan dukungan penuh dari partai, Airin diharapkan mampu membawa Banten ke arah yang lebih baik dan sejahtera.

Pemilihan Airin sebagai calon gubernur dinilai sebagai langkah strategis mengingat rekam jejaknya yang panjang dalam dunia politik serta kiprahnya yang telah terbukti selama menjabat sebagai Wali Kota Tangerang Selatan selama dua periode. Golkar yakin bahwa Airin memiliki kemampuan dan visi untuk membawa perubahan positif bagi Banten.

Selain itu, dukungan Golkar kepada Airin juga menunjukkan semangat gotong royong antar partai politik dalam mengedepankan kepentingan bangsa di atas segalanya, sebagaimana yang selalu ditekankan oleh Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, Golkar memberikan dukungan kepada pasangan lain yang bukan kader. Tiba-tiba Golkar sadar dan memilih kader sendiri.