Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Pengamat: Gagasan Ridwan Kamil dan Pramono soal Atasi Macet Realistis Dilaksanakan

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Pengamat: Gagasan Ridwan Kamil dan Pramono soal Atasi Macet Realistis Dilaksanakan
Foto: Paslon Pilgub Jakarta 2024 saat debat perdana di JIExpo Kemayoran, Minggu (6/10/2024). Sumber: Antara

Pantau - Pengamat transportasi sekaligus Ketua INSTRAN (Inisiatif Strategis untuk Transportasi), Darmaningtyas, menilai gagasan Calon Gubernur DKI Jakarta. Ridwan Kamil dan Pramono Anung dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024 pada beberapa waktu lalu soal mengatasai kemacetan sama-sama realistis untuk dilaksanakan. 

“Gagasan dari Cagub RK (Ridwan Kamil) dan Pramono sama-sama realistis untuk dilaksanakan, karena semua sudah ada pengalamannya di masa lalu atau sekarang sedang berlangsung,” kata Darmaningtyas dilansir Antara, Kamis (10/10/2024).

Menurutnya, gagasan Ridwan Kamil untuk membangun transportasi air itu sudah memiliki pijakannya pada masa Gubernur Sutiyoso tahun 2007. Program angkutan sungai (waterway) sudah digagas dan diwujudkan oleh Gubernur Sutiyoso, meski tidak berlanjut hingga saat ini. Selain itu, pengembangan angkutan sungai sudah ada dalam Pola Transportasi Makro (PTM).

“Jadi tidak mengada-ada dan berarti landasan hukumnya sudah cukup kuat, tinggal mengimplementasikan saja. Memang dibutuhkan investasi yang besar untuk membenahi sungai di Jakarta. Tapi itu lebih baik sekaligus menjadi peluang untuk membenahi sungai-sungai di Jakarta agar terpelihara dengan baik,” katanya.

Lebih lanjut Darmaningtyas mengatakan bahwa syarat untuk dapat terwujudnya transportasi air adalah debit sungai harus cukup memadai dan stabil.

"Memadai dalam arti bisa untuk jalannya perahu dan stabil. Ini butuh pengelolaan Sungai yang optimal agar pada musim kemarau debit tetap stabil, tapi pada musim penghujan juga tidak meluber sehingga transportasi air tetap berfungsi dengan baik,” jelas Darmaningtyas.

Baca juga: Debat Perdana Pilgub Jakarta 2024: Janji Para Kandidat dan Visi Mereka untuk Jakarta

Namun, Darmaningtyas menjelaskan gagasan itu semestinya tidak menjadi masalah untuk Jakarta. Sebab, debit air sebetulnya dapat dibuat, misalnya dengan membersihkan dan mengeruk sungai agar kedalamannya merata, lalu dikendalikan di pintu air agar saat kemarau tidak terjadi kekeringan, tapi saat penghujan tidak meluber.

Tak hanya itu, menurutnya kanan kiri sungai juga perlu dibersihkan, sehingga menjadi lingkungan yang tertata rapi dan menarik. Gagasan Ridwan Kamil juga dinilai dapat membuka lapangan kerja baru.

Demikian pula gagasan Pramono Anung untuk memperpanjang rute layanan TransJakarta menjadi layanan Transjabodetabek. Menurut Darmaningtyas hal itu juga realistis untuk diwujudkan dan sudah memiliki landasan hukum yang kuat di UU No. 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ), bahwa DKI Jakarta dapat memberikan subsidi untuk layanan transportasi dari wilayah Bodetabek yang melayani ke Jakarta.

“Jika selama ini subsidi transportasi dibatasi di wilayah administratif Jakarta saja, namun sekarang terbuka untuk wilayah aglomerasi,” kata Darmaningtyas.Darmaningtyas mengatakan isu tersebut juga pernah dia sampaikan di diskusi publik yang diselenggarakan oleh BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) tanggal 24 Juli lalu dengan mengundang para Kadishub dan Bappeda dari wilayah Jabodetabek dan salah satu narsumnya adalah Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Lumpito.

Baca juga: Pramono Pede Unggul di Debat Pilkada Jakarta

Dalam diskusi itu, Darmaningtyas mengatakan kini saatnya layanan Transjakarta diperluas sampai wilayah Bodetabek agar mampu memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke arah Jakarta beralih menggunakan angkutan umum.

“Dan sebaiknya memang demikian, layanan transportasi di Jakarta ini tidak boleh terputus dengan layanan transportasi di kawasan sekitarnya (Bodetabek),” kata Darmaningtyas.

Sementara itu menurut Darmaningtyas, gagasan cagub Dharma untuk membenahi manajemen terlebih dulu bisa saja diterima. Hanya saja, persoalan layanan transportasi di Jakarta menurutnya bukan pada isu manajemen pengelola transportasi publik, melainkan pada keengganan pemda di sekitar DKI Jakarta untuk berbenah dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk pindah ke angkutan umum meskipun layanan transportasi umum di Jakarta sudah cukup memadai.

Sebagai informasi, debat pedana Pilgub Jakarta 2024 digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10) malam, dengan peserta pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), dan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

Untuk debat kedua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menjadwalkannya pada 27 Oktober yang dilanjutkan debat ketiga pada 17 November 2024. Sedangkan pemungutan suara berlangsung 27 November 2024. 

Baca juga: Debat Perdana Pilgub DKI, Dharma Pongrekun Lontarkan Sejumlah Pernyataan Kontroversial

Penulis :
Firdha Riris