
Pantau - Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, mengusung konsep sistem beton berpori (permeable concrete system) untuk mengatasi banjir di Jakarta. Banjir yang dimaksud khususnya akibat curah hujan yang tinggi.
"Kita juga akan melakukan konsep yang disebut 'permeable concrete system', sistem beton berpori," kata Kun dilansir Antara, Kamis (21/11/2024).
Hal ini disampaikannya dalam debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (17/11) malam. Menurutnya, sistem beton berpori tersebut dapat menyerap air dari area yang tergenang menuju saluran dalam jumlah yang cukup bagus.
"Jadi trotoar-trotoar yang ada dia punya beton, pori-porinya itu nanti bisa menyerap air 600 liter per meter persegi per menit. Jadi jumlahnya cukup bagus untuk resapan air," katanya,
Baca juga: Dharma Pongrekun Sebut Air Kebutuhan Manusia Tak Boleh Dibatasi
Selain sistem beton berpori, Dharma-Kun juga mengusung pembangunan kolam pipi monyet serta solusi-solusi banjir lainnya untuk mengatasi banjir akibat curah hujan tinggi.
"Untuk curah hujan di Jakarta, kita akan lakukan sistem pengendalian air terpadu, kemudian kita akan normalisasi daerah aliran sungai," katanya.
Kemudian seperti program unggulan pasangan calon (paslon) tersebut akan membangun kolam pipi monyet. "Contohnya itu di Tebet Ecopark," kata Kun.
Lebih lanjut, khusus untuk banjir kiriman, Dharma-Kun akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah hulu terkait penanganannya. Selain itu, juga akan melakukan perbaikan mengenai tata guna lahan.
"Untuk masalah terkait dengan banjir kiriman, kita perlu melakukan koordinasi dan komunikasi aktif dengan pemerintah daerah di hulu, seperti Bogor dalam pengaturan debit air. Kemudian kita juga akan perbaiki tata guna lahan di sana," kata Kun.
Untuk perbaikan pompa dan modifikasi cuaca juga bakal dilakukan pada situasi-situasi tertentu. "Kemudian kita akan lakukan optimalisasi dan perbaikan pompa dan juga teknologi modifikasi cuaca, khususnya untuk waktu-waktu tertentu," katanya.
Baca juga: Beda dengan Rano Karno, Dharma Kun Tolak Bangun SPBU Terapung di Kepulauan Seribu
- Penulis :
- Firdha Riris