Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Tingkat Partisipasi Rendah, Pilkada Ulang di Babel Jadi Sorotan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Tingkat Partisipasi Rendah, Pilkada Ulang di Babel Jadi Sorotan
Foto: Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Komisi II DPR Republik Indonesia menggelar rapat bersama mengevaluasi penyelenggaraan Pilkada 2024 dan persiapan pilkada ulang di dua kabupaten dan kota di Pangkalpinang, Kamis (13/2/2025). (ANTARA/HO-Diskominfo Babel)

Pantau - Evaluasi penyelenggaraan Pilkada 2024 di Kepulauan Bangka Belitung mengungkapkan rendahnya tingkat partisipasi pemilih akibat faktor cuaca dan kondisi sosial politik yang berkembang. Pemerintah Provinsi Babel dan Komisi II DPR RI kini berfokus pada persiapan pemilihan ulang di Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang yang dijadwalkan pada 27 Agustus 2025.

Penjabat Gubernur Kepulauan Babel, Sugito, dalam rapat evaluasi bersama Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda di Pangkalpinang, Kamis (13/2/2025), menyatakan bahwa cuaca buruk menjadi salah satu faktor utama turunnya partisipasi pemilih.

"Hujan lebat pada hari pemungutan suara menyebabkan banyak pemilih enggan keluar rumah, sehingga angka partisipasi hanya mencapai 60 persen. Kabupaten Bangka bahkan menjadi daerah dengan angka partisipasi terendah, hanya 52,2 persen," kata Sugito.

Baca Juga:
Sengketa Pilkada Mimika: Partisipasi Pemilih Lebihi 100 Persen, Ahli Soroti Dugaan Kejanggalan
 

Di sisi lain, Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy menyoroti kondisi khusus di Babel, di mana dua wilayah mengalami kemenangan kotak kosong, yang menuntut solusi menyeluruh agar tidak berdampak lebih luas terhadap stabilitas politik dan pemerintahan daerah.

"Fenomena kotak kosong ini perlu kita atensi bersama, terutama terkait implikasi pendanaan dan dampak sosial politik di masyarakat. Kami meminta kepala daerah untuk menyiapkan anggaran yang memadai agar pelaksanaan PSU berjalan lancar," ujar Rifqinizamy.

Terkait kesiapan anggaran, pemerintah daerah diminta melakukan penyisiran dan efisiensi guna memastikan dana tersedia tanpa mengganggu program prioritas lainnya. Selain itu, strategi peningkatan partisipasi pemilih juga menjadi agenda utama guna memastikan Pilkada ulang dapat berlangsung lebih optimal.

Dengan tantangan cuaca dan rendahnya partisipasi, Pilkada ulang di Bangka Belitung diharapkan dapat menjadi momentum perbaikan dalam penyelenggaraan demokrasi di daerah tersebut.

Penulis :
Ahmad Ryansyah