Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Bukan Bus, Kepala Daerah Jabar Akan Terbang Pakai Pesawat AU untuk Retreat di Magelang

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Bukan Bus, Kepala Daerah Jabar Akan Terbang Pakai Pesawat AU untuk Retreat di Magelang
Foto: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. IG Dedi Mulyadi

Pantau - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa seluruh kepala daerah terpilih se-Jawa Barat akan berangkat bersama-sama menuju Magelang untuk mengikuti program retreat. Menariknya, rombongan ini akan menggunakan pesawat milik Angkatan Udara.

"Kebetulan kita akan naik pesawat Angkatan Udara," kata Dedi di Istana Merdeka, Kamis (20/2/2025).

Baca juga: Bobby Mantu Jokowi Resmi Jabat Gubernur Sumut

Retreat tersebut dijadwalkan berlangsung pada 21-27 Februari 2025, dan akan diisi dengan pembekalan dari sejumlah menteri dan mantan presiden. Namun, sebelum bertolak ke Magelang, para kepala daerah harus lebih dulu melaksanakan serah terima jabatan.

"Dari Bandara Husein Sastranegara ke Magelang kan bisa tuh dibantulah, karena kita waktunya terbatas enggak mungkin pakai bus," ujar Dedi.

Baca juga: Presiden Prabowo Resmi Lantik 961 Kepala Daerah di Indonesia

Penggunaan pesawat Angkatan Udara ini memicu pertanyaan mengenai pembiayaan dan prioritas penggunaan aset militer untuk keperluan sipil. Saat ditanya mengenai biaya penerbangan ini, Dedi menjelaskan bahwa itu merupakan bentuk perhatian khusus dari Angkatan Udara.

"Ya itu kan atensi ya, atensi dari Angkatan Udara terhadap kelancaran acara para bupati wali kota di Jawa Barat," jelasnya.

Retreat yang akan digelar selama sepekan ini disebut-sebut akan menjadi ajang konsolidasi dan penguatan visi para kepala daerah dalam menjalankan pemerintahan di wilayah masing-masing. Dengan materi dari tokoh-tokoh penting nasional, diharapkan para peserta mendapatkan wawasan strategis dan memperkuat sinergi antara pusat dan daerah.

Kendati demikian, penggunaan fasilitas militer untuk agenda sipil tetap menjadi sorotan. Apalagi di tengah pembahasan efisiensi anggaran negara, langkah ini berpotensi memunculkan berbagai spekulasi. Apakah ini murni demi efektivitas waktu, ataukah ada pesan tersirat dalam penggunaan pesawat militer tersebut?

Penulis :
Muhammad Rodhi