
Pantau - Mengurangi waktu melihat layar penting untuk memperbaiki kualitas tidur selama menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Hal ini disampaikan oleh dr. Ngabila Salama, seorang praktisi kesehatan masyarakat, seperti dilansir ANTARA Minggu (17/03/2024).
Menurutnya, mengurangi penggunaan perangkat elektronik menjelang tidur, melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mandi air hangat sebelum tidur, dan mematikan lampu saat tidur dapat membantu memperbaiki kualitas tidur.
"Kurangi screen time dan jauhkan ponsel di malam hari ya, termasuk juga cahaya dari televisi, laptop, dan lain-lain," kata Ngabila
Selama menunaikan ibadah puasa, waktu tidur malam umumnya berkurang sebab harus bangun lebih awal untuk sahur. Oleh karena itu, penting untuk mengupayakan tubuh bisa beristirahat dengan baik selama tidur malam.
Selain itu, aktivitas seperti bekerja menggunakan komputer, mengerjakan pekerjaan rumah, dan sejenisnya sebaiknya tidak dilakukan menjelang waktu tidur malam karena hal ini akan membuat tidur terganggu.
Hal ini karena puasa sudah membuat kita kurang tidur, oleh karenanya hindari begadang di akhir pekan agar jadwal tidur kita tetap terjaga.
Baca juga:
Catat! Ini Jadwal Imsakiyah Wilayah Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, Minggu 17 Maret 2024
Puasa Bakal Batal jika Kita Tidur Seharian? Ini Dalil dan Penjelasan Lengkapnya
Ia juga menyampaikan bahwa manusia umumnya butuh tidur selama tujuh hingga sembilan jam sehari. Tidur nyenyak dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang berperan penting bagi sistem kekebalan tubuh serta membantu menurunkan stres.
"Jadi, usahakan maksimal pada pukul 21.00 atau 22.00 kita sudah tidur agar bisa terpenuhi kebutuhan tidurnya minimal tujuh jam dalam sehari," ujar Ngabila.
Namun, jika tidak bisa mulai tidur pada pukul 21.00 atau 22.00, usahakan tetap tidur selama enam jam dalam sehari dengan menambah waktu tidur pada siang hari.
Kurang tidur dapat menimbulkan gangguan seperti susah berkonsentrasi, mudah lupa, dan merasa mengantuk sepanjang hari.
"Kalau untuk jangka panjangnya, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis misalnya seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imunitas," kata Ngabila Salama.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani