Pantau - Banyak orang tidak menyadari bahwa bantal memiliki masa kedaluwarsa dan bila digunakan terlalu lama dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, termasuk gangguan pernapasan dan infeksi paru-paru.
Bantal Bisa Jadi Sumber Penyakit
Menurut laporan Hindustan Times pada Minggu (5 Oktober 2025), ahli bedah ortopedi sekaligus pendiri NutriByte Wellness, Dr. Manan Vora, menjelaskan bahwa bantal wajar memiliki tanggal kedaluwarsa karena bersentuhan langsung dengan wajah dan mulut selama 8 hingga 10 jam setiap hari.
“Bantal digunakan dalam waktu lama dan bersentuhan langsung dengan area wajah serta mulut, sehingga wajar jika memiliki masa kedaluwarsa,” ungkap Dr. Vora.
Ia menjelaskan bahwa selama seseorang tidur, bantal mengumpulkan sel kulit mati, air liur, sekresi tubuh, minyak, serta tungau debu yang menumpuk dari waktu ke waktu.
Bahan sintetis seperti busa poliuretan yang digunakan dalam beberapa jenis bantal juga dapat terurai dan melepaskan senyawa organik seiring berjalannya waktu.
Jika tidak diganti atau dibersihkan secara rutin, kondisi tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah kulit seperti jerawat, alergi, iritasi, bahkan infeksi paru-paru serius.
“Jika seseorang terlalu lama menggunakan bantal kotor, mereka bisa berisiko terkena infeksi paru-paru fatal,” ujar Dr. Vora menegaskan.
Lama Ketahanan Tiap Jenis Bantal
Dr. Vora memaparkan bahwa ketahanan bantal bergantung pada bahan pembuatnya.
- Bantal poliester: 6 bulan hingga 2 tahun
- Bantal bulu: 1 hingga 3 tahun
- Bantal busa memori: 2 hingga 3 tahun
- Bantal lateks: 3 hingga 4 tahun
- Bantal buckwheat: 3 hingga 5 tahun
Ia menambahkan bahwa bantal adalah benda yang paling dekat dengan tubuh dibandingkan gawai atau alat lain, sehingga penting mengetahui waktu yang tepat untuk menggantinya.
“Mengetahui kapan waktu yang tepat mengganti bantal sangat penting demi menjaga kualitas tidur dan kebersihan,” katanya.
Seiring waktu, bantal akan menjadi usang, kehilangan daya topang kepala, serta menjadi tempat berkembangnya kotoran dan mikroorganisme berbahaya bila tidak dirawat dengan baik.
- Penulis :
- Aditya Yohan
