
Pantau - Cegukan merupakan kondisi yang umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja. Kondisi ini terjadi akibat kontraksi tiba-tiba pada otot diafragma yang menyebabkan pita suara menutup secara mendadak, sehingga menimbulkan suara khas "hik". Dalam dunia medis, cegukan dikenal dengan istilah singultus atau sinkron diafragma flutter (SDF).
Meskipun umumnya tidak berbahaya, cegukan yang terjadi dalam waktu lama dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Hal ini menjadi lebih mengganggu saat sedang berpuasa, karena seseorang tidak dapat minum air putih atau makan sesuatu untuk meredakannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai cara alternatif mengatasi cegukan saat puasa tanpa harus membatalkan ibadah.
Cara Mengatasi Cegukan Saat Puasa

Saat berpuasa, metode mengatasi cegukan harus dilakukan tanpa melibatkan konsumsi makanan atau minuman. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba:
1. Bernapas dalam Kantong Kertas
Metode ini membantu meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah, yang dapat merangsang otak untuk menghentikan cegukan. Cukup letakkan kantong kertas di sekitar mulut dan hidung, lalu bernapas perlahan selama beberapa detik.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kulit Kering Saat Puasa Agar Tetap Segar dan Cerah
2. Menahan Napas
Menarik napas dalam-dalam lalu menahannya selama beberapa detik sebelum menghembuskannya perlahan dapat membantu mengendurkan otot diafragma yang tegang dan menghentikan cegukan.
3. Menjulurkan Lidah
Menjulurkan lidah sejauh mungkin dapat merangsang saraf di tenggorokan yang berperan dalam mengendalikan refleks cegukan.
4. Memijat Ulu Hati
Memijat area ulu hati secara perlahan dengan gerakan melingkar dapat membantu meredakan kejang pada diafragma dan mengurangi cegukan.
5. Memijat Telapak Tangan
Tekan bagian tengah telapak tangan menggunakan ibu jari tangan lainnya selama beberapa detik. Teknik ini diyakini dapat merangsang saraf tertentu yang membantu mengurangi cegukan.
6. Memijat Batang Leher
Pijat secara perlahan area di sekitar arteri karotis, yaitu bagian di leher tempat denyut jantung terasa, untuk membantu mengendurkan otot dan meredakan cegukan.
Baca juga: Ini Waktu Terbaik Minum Kopi saat Puasa Ramadan
7. Duduk Sambil Memeluk Lutut
Duduk dengan posisi memeluk lutut ke arah dada dapat memberikan tekanan pada diafragma, yang dapat membantu menghentikan cegukan.
8. Menekan Titik-Titik Tertentu di Tubuh
Beberapa titik refleksi di tubuh, seperti area sekitar diafragma atau belakang telinga, dapat ditekan untuk membantu mengatasi cegukan.
9. Mengatur Suasana Hati
Stres dan kecemasan dapat memperburuk cegukan. Usahakan untuk tetap tenang dan rileks agar cegukan bisa lebih cepat mereda.
10. Memperbaiki Posisi Tubuh
Duduk atau berbaring dalam posisi yang lebih nyaman dapat mengurangi tekanan pada diafragma dan membantu menghentikan cegukan.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?
Jika cegukan berlangsung lebih dari 48 jam dan tidak mereda meskipun sudah mencoba berbagai metode di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Cegukan yang berkepanjangan bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti masalah saraf, gangguan metabolisme, atau penyakit sistemik lainnya.
Baca juga: Puasa sebagai Sarana Melatih Kesabaran, Sebuah Refleksi Spiritual
Penyebab Cegukan Saat Puasa
Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang mengalami cegukan saat berpuasa, antara lain:
1. Makan Terlalu Cepat
Makan sahur dalam jumlah besar dan dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan perut membesar, sehingga memberikan tekanan pada diafragma dan memicu cegukan. Sebaiknya makan secara perlahan dan dalam porsi yang cukup agar sistem pencernaan tetap nyaman.
2. Menelan Udara Berlebihan
Kebiasaan seperti mengunyah permen karet atau berbicara sambil makan dapat menyebabkan udara tertelan dalam jumlah besar. Udara yang masuk ini bisa menekan diafragma dan menyebabkan cegukan.
3. Asam Lambung Naik
Perut yang kosong dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan iritasi yang bisa memicu cegukan. Konsumsi makanan pedas, gorengan, dan kafein saat sahur dapat memperburuk kondisi ini.
4. Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat menyebabkan seseorang bernapas lebih cepat dari biasanya (hiperventilasi), yang bisa membuat udara masuk ke perut dan menekan diafragma, sehingga memicu cegukan.
Baca juga: 7 Kebiasaan Tidak Baik Saat Puasa yang Perlu Dihindari
5. Kehamilan
Pada ibu hamil, pertumbuhan janin dalam rahim dapat memberikan tekanan pada diafragma, sehingga meningkatkan risiko cegukan. Selain itu, ibu hamil juga lebih rentan mengalami refluks asam lambung yang dapat memperparah cegukan.
6. Penyakit Tertentu
Dalam kasus yang jarang terjadi, cegukan berkepanjangan bisa menjadi tanda adanya masalah medis serius seperti cedera otak, meningitis, diabetes, atau gangguan saraf. Jika cegukan berlangsung lama dan sulit diatasi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Kesimpulan
Cegukan saat berpuasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari makan terlalu cepat, menelan udara berlebihan, asam lambung naik, stres, hingga kondisi medis tertentu. Untuk mengatasinya tanpa harus minum air, beberapa metode seperti menahan napas, memijat titik tertentu, atau mengubah posisi tubuh dapat dicoba.
Jika cegukan hanya berlangsung sebentar, biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika cegukan terus berlanjut dalam waktu lama dan mengganggu aktivitas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan mengetahui cara yang efektif, cegukan saat puasa bisa diatasi tanpa harus mengganggu ibadah yang sedang dijalani.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani