
Pantau - Membayar zakat fitrah di akhir bulan Ramadan adalah kewajiban setiap umat Islam. Zakat ini memiliki tujuan untuk menyucikan harta dan membersihkan hati bagi mereka yang berpuasa.
Sebagaimana tertulis dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 103, zakat fitrah dianggap sebagai sarana pembersih diri dan doa untuk ketenteraman.
"Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS. At-Taubah: 103)
Zakat wajib dibayar oleh individu untuk dirinya sendiri dan anak-anak yang belum baligh.
Namun, bagaimana hukum jika seseorang membayar zakat fitrah atas nama orang lain?
Menurut Buya Yahya, seorang ulama nasional, zakat fitrah wajib bagi mereka yang telah menyelesaikan puasa Ramadan dan bertemu dengan bulan Syawal.
‘’Zakat fitrah adalah zakat kewajiban bagi siapapun yang telah memenuhi dua hal, satu menemui bulan Ramadan, kedua menemui bulan Syawal, dan zakat wajib atas nama pribadi dan atas orang tua yang punya anak kecil," ujar Buya Yahya dalam sebuah penjelasannya di kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Baca juga: Begini Doa Menerima Zakat Fitrah yang Shahih dan Benar, Yuk Simak di Sini!
Ia menyebutkan, bahwa majikan boleh membayarkan zakat fitrah untuk Asisten Rumah Tangga (ART) mereka, asalkan ART tersebut berniat membayar zakat untuk dirinya sendiri.
Buya Yahya menekankan, zakat yang dibayarkan oleh majikan dapat sah jika ART mengetahui dan berniat untuk dirinya sendiri dalam pembayaran tersebut.
Kesimpulan
Pembayaran zakat fitrah oleh orang lain diperbolehkan, namun harus dengan persetujuan dan niat yang jelas dari orang yang dibantu.
Ini dapat menjadi amal baik dengan ganjaran pahala bagi yang membayarkan zakat tersebut.
- Penulis :
- Sofian Faiq