
Pantau - Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief mengklaim gelombang keinginan rakyat untuk perubahan di Indonesia sudah semakin terasa jelang Pemilu 2024.
Hal tersebut, menurutnya berkaca dari hasil survei Litbang Kompas yang menyatakan elektabilitas Partai Demokrat meningkat jadi 14 persen.
"Kalau itu tsunami yang enggak bisa dibayar dengan uang dan sebagainya, terasa cukup kuat, " kata Andi, Kamis (3/11/2022).
Andi menyamakan situasi ini seperti pada tahun 2004 lalu. Saat itu, masyarakat memilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden keenam RI.
"Walaupun saat itu Partai Demokrat masih baru berdiri, tapi karena rakyat ingin perubahan, maka Pak SBY terpilih," ujarnya.
Andi menilai, tingkat akurasi Litbang Kompas cenderung tepat. Pada 2014 lalu, perolehan suara Demokrat diprediksi anjlok berdasarkan Litbang Kompas.
"Di tahun 2018 juga tepat," ungkapnya.
Atas hal tersebut, Andi menganggap survei Litbang Kompas terbaru patut dianggap serius. Terutama korelasi antara keinginan perubahan dari masyarakat dengan elektabilitas partai politik yang saat ini berada di luar pemerintahan.
Hal tersebut, menurutnya berkaca dari hasil survei Litbang Kompas yang menyatakan elektabilitas Partai Demokrat meningkat jadi 14 persen.
"Kalau itu tsunami yang enggak bisa dibayar dengan uang dan sebagainya, terasa cukup kuat, " kata Andi, Kamis (3/11/2022).
Andi menyamakan situasi ini seperti pada tahun 2004 lalu. Saat itu, masyarakat memilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden keenam RI.
"Walaupun saat itu Partai Demokrat masih baru berdiri, tapi karena rakyat ingin perubahan, maka Pak SBY terpilih," ujarnya.
Andi menilai, tingkat akurasi Litbang Kompas cenderung tepat. Pada 2014 lalu, perolehan suara Demokrat diprediksi anjlok berdasarkan Litbang Kompas.
"Di tahun 2018 juga tepat," ungkapnya.
Atas hal tersebut, Andi menganggap survei Litbang Kompas terbaru patut dianggap serius. Terutama korelasi antara keinginan perubahan dari masyarakat dengan elektabilitas partai politik yang saat ini berada di luar pemerintahan.
- Penulis :
- Aditya Andreas